Membuka Celah Romantada 3

Di satu sisi benar apa kata Juergen Klopp, tactician Liverpool. ”Kami bukan Barcelona,” sebut Kloppo, dikutip Goal. Jordan Henderson dkk klub terganas di Liga Champions dengan 38 gol. Beda dengan Barca sebelum ditekuk Roma per laganya hanya bisa mencetak 1,5 gol. ”Saya lebih tertarik memikirkan Stoke City (Matchweek 36 Premier League, 28 April) ketimbang soal apa yang akan kami hadapi di Roma,” tambah Klopp yang selangkah lagi mencapai final kedua di Liga Champions.

”Saya sudah belajar malam ini, kami masih bisa mencetak gol ke gawang mereka saat di Roma,” ungkap Klopp. Salah, dengan dua golnya sudah melewati 42 golnya Cristiano Ronaldo. Salah 43 gol. Salah juga pemain Liverpool pertama yang mencetak 10 gol dalam semusim Liga Champions.

Kolaborasi dengan Bobby jadi kolaborasi pertama yang mampu mencetak gol plus assist dalam semifinal Liga Champions. Nah, sukses yang melambungkan Salah dalam salah satu dari tiga kandidat kuat calon peraih Ballon d’Or musim ini. Dia bersaing dengan Ronaldo dan Messi dalam prediksi bursa Eropa.

Terlepas dari modal agresivitas itu, defense Liverpool sedang rapuh. Dua laga kebobolan empat gol jadi sinyal bahayanya. Keempatnya pun terjadi di 10 menit akhir. Hendo pun waswas dengan kelemahan itu. Ingat Kostas Manolas menjebol gawang Marc-Andre ter Stegen di menit ke-82, saat jadi penentu hasil 11 April lalu. ”Dalam 20 menit akhir kami gugup, lalu tak mampu memainkan sepak bola kami. Mudahnya kami memberi Dzeko gol,” beber Henderson, ketika di dalam sesi wawancara dengan BT Sport.

Hanya, dia mengakui penalti itu tak seharusnya diberikan wasit Felix Brych. Jika dilihat dari tayangan ulang bola menyentuh lengan bagian atas James Milner. ”Saya tak mau kami saat di Roma kami kesulitan seperti Barcelona. Datang ke Roma dan cetak gol sebanyak-banyaknya itu tantangan kami,” tambah Hendo. (ren/ign)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan