BANDUNG – Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) kembali mengingatkan tentang kewajiban bagi umat muslim untuk memahami kandungan Alquran.
Aher menilai, memahami isi Alquran merupakan memahami petunjuk bagi kehidupan setiap muslim. Sehingga, bila sudah mengeri isi dan kandungannya maka harus diamalkan dalam kehidupan nyata.
Untuk itu, pada perhelatan Musabaqoh Tilawatul Quran yang baru di buka belum lama ini di Sukabumi, dia berpesan kompetisi ini bukan sebagai ajang untuk mencari siapa yang terbaik. Namun, umat Islam harus memuliakan, mengagungkan, dan membumikan Alquran dalam kesehariannya.
”Mari kita hadirkan sejumlah kewajiban kita terhadap Alquran ini,” jelas Aher dalam rilis yang di terima redaksi Jabar Ekspres kemarin (15/4)
Aher menilai, Alquran pertama kali turun diwahyukan oleh Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad memiliki makna perintah untuk membaca (Iqra). Sehingga, dengan perintah itu umat islam sudah selayaknya mengimani seluruh Ayat Alquran yang turun.
”Saya mengajak seluruh masyarakat Jawa Barat, mari kita imani Alquran seluruhnya, sepenuhnya, yakin seyakin-yakinnya bahwa Alquran adalah benar dari Allah SWT,” kata dia.
Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Provinsi Jawa Barat Kementerian Agama, A. Buchori mengatakan, secara substantif kegiatan ini memperkuat keyakinan kita bahwa Al Quran adalah sumber utama untuk merujuk ajaran Islam sesungguhnya.
Buchori menilai MTQ menjadi syiar dalam mengaktualisasikan ajaran dan nilai yang terkandung dalam Al Quran. Secara kultural MTQ juga menjadi ajang silaturahim antara ulama, santri, dan masyarakat.
”Oleh karena itu, peran dan kebijakan Pemerintah Daerah, khususnya dalam membangun dan mengelola, juga mengembangkannya melalui Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) menjadi strategis dalam upaya membangun, menjaga keberagaman di masyarakat,” papar Buchori.
Buchori menyebutkan, ada 12 cabang dan 23 golongan yang dipertandingkan pada MTQ XXXV Jabar ini yang tersebar di 12 venue yang ada di Pelabuhan Ratu.
Jumlah peserta MTQ sebanyak 1.057 orang berasal dari 27 kabupaten/kota se-Jawa Barat. Mereka didukung 657 official utusan dari seluruh Jawa Barat.