Berdayakan Ponpes dan Santri dengan Koperasi Mitra Santri Nasional

BANDUNG – Saat ini perekonomian Indonesia hanya dinikmati kalangan konglomerat. Sedang masyarakat alakadarnya saja.

Melihat kondisi demikian Ketua MUI Prof Dr KH Ma’arif Amin merasa tersentuh untuk berbuat sesuatu. MUI melakukan gerakan arus baru perekonomian Indonesia.

“Hal itu merupakan upaya perubahan agar program membangun ekonomi dari atas ke bawah terwujud. Tidak seperti saat ini seharusnya mentes ke bawah ternyata tidak menetes,” jelas Ma’arif usai panen raya jagung modern dan launching Koperasi Mitra Santri Nasional di Desa Sindang, Kec Lebakwangi, Kab Kuningan, Rabu (4/4/2018).

Ia menilai jika dibiarkan terus bisa berbahaya akan menimbulkan kesenjangan sosial karenanya harus dihilangkan.

“Maka ini, kita buat pemberdayaan ekonomi umat yang berbasis pada syariah. Pembangunannya dimulai dari pesantren, kalangan santri-santri itu nanti yang mengambil peranan,” harapnya.

Ada koperasi itu lanjut Ma’arif untuk memfasilitasi atau menghubungkan antara pelaku ekonomi serta para pemilik modal, pemerintah, pemilik fasilitas bahkan konglomerat untuk membantu.

“Makanya diperlukan satu lembaga yang bisa memfasilitasi tadi. Jadi saat Koperasi Mitra Santri Nasional dapat dana-dana bisa dikucurkan kepada rakyat, kelompok tani, terlebih mereka dilingkungan ponpes,” ungkapnya.

Ma’arif pun menjelaskan koperasi sebagai fasilitator pengumpul kelompok-kelompok tani untuk memperoleh mendapatkan tanah, untuk mempermudah akses, memperoleh permohonan dan teritana memasarkan hasil produknya sehingga nanti tidak ada yang menerapkan harga seenaknya.

Disinggung soal potensi produksi jagung modern oleh para santri. Ia mengakui sangat berpotensi bahkan kini sudah bisa ekspor. Bukan hanya jagung, produksi kacang tanah pun sudah dikerjasamakan dengan perusahan penjual kacang tanah swasta. Kedepan bakal dikembangkan peternakan, kacang kedelai, sawit dan lainya.

“Bila berhasil membudidayakan ini maka kita bisa meminta pemerintah mengurangi impor perbanyak ekspor. Intinya, santri berjuang bukan hanya di perang seperti dulu tapi dalam pembangunan ekonomi juga. Dan saya mengucapkan terima kasih baru presiden Jokowi yang meresmikan hari santri tanggal 22 Maret lalu. Kami merasa perjuangan kami dulu membela Indonesia dihargai,” pungkasnya. (*)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan