Hujan deras juga tidak hanya menghantam Kota Bandung. Tetangganya, Kota Cimahi juga ikut diguyur sekitar pukul 16.00. Sama dengan tetangganya, Cimahi juga mengalami banjir di beberapa tempat. Selain di pemukiman warga, banjir juga terjadi di jalan jalan utama seperti Jalan Amir Machmud, Cimindi dan Persimpangan jalan Kolonel Masturi, tepatnya di samping Masjid Agung Cimahi.
Banjir yang mencapai ketinggian sepaha orang dewasa atau sekitar 80 sentimeter tersebut berasal dari saluran drainase yang tak mampu menampung air. Sehingga air meluap dan menyebar keseluruh badan jalan. Akibatnya, arus lalu lintas di Jalan Kolonel Masturi menuju Jalan Amir Machmud mengalami kemacetan dan beberapa kendaraan roda dua harus dialihkan ke Jalan Djulaeha Karmita.
Sementara pengendara yang memaksa menerjang banjir tersebut harus mengurangi laju kendaraannya. Bahkan tidak sedikit motor yang digunakannya menjadi mogok.
Tidak hanya menyebabkan banjir, hujan deras yang disertai angin dan butiran es itu juga menumbangkan beberapa pohon besar di Jalan Ciawitali, Jalan Cipageuran dan Jalan Citeureup.
Khusus di Jalan Encep Kartawiria, RT 02/RW 18, Kelurahan Citeureup Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi, sebuah pohon raksasa berukuran tinggi sekitar 30 meter menimpa sebuah toko material milik Uloh Syahrulloh, 55, dan menimpa dua pekerja yang tengah merenovasi salah satu ruangan di toko material tersebut. Bahkan satu orang korban bernama Andi, 62, terpaksa harus dilarikan ke rumah sakit Cibabat yang kemudian dirujuk ke Dustira.
”Tadi hujan besar, disertai hujan es dan angin besar langsung roboh. Tadi Pak Andi dibawa ke rumah sakit. Ada luka di bagian kepala,” ujar Uloh.
Uloh Nasrulloh mengaku, sebelum kejadian pohon tumbang, jauh sebelumnya, dia sudah melapor kepada Pemerintah Kota Cimahi mengenai kondisi pohon yang sudah tua. Namun, laporan yang ia buat tidak mendapatkan respon yang memuaskan dari Pemerintah Kota Cimahi. ”Saya sudah lapor, terakhir seminggu yang lalu. Saya minta pohon ini dipotong saja,” bebernya