Demi Harga Diri Italia

Namun, Shakhtar juga bukan datang ke Roma untuk pasrah jadi bulan-bulanan. Apalagi, tim besutan Paulo fonseca itu juga memiliki pengalaman yang berharga di Olimpico pada 2010-2011.

Apalagi, alurnya cukup mirip. Shakhtar kala itu juga bersua Roma di 16 besar Liga Champions. Mereka pun menang di leg pertama dengan skor 3-2. Bedanya, kemenangan di leg pertama dibukukan di Olimpipco. Nah, giliran bertindak sebagai tuan rumah pada leg kedua, mereka kian mengamuk dengan menang tiga gol tanpa balas dan melenggang ke perempat final. Hingga kini, itulah pencapaian terbaik Shakhtar di Liga Champions yang juga sangat mungkin diulangi lagi musim ini.

Kebetulan, performa Taison dkk juga menanjak. Mereka selalu menang dalam lima pertandingan mereka di semua ajang. Hebatnya, mereka hanya kebobolan satu gol dalam rentang waktu tersebut. “Pertandingan melawan Roma sangat fundamental bagi kami. Mereka adalah tim yang kuat dalam menyerang sekaligus bertahan yang merupakan ciri tim Italia,” kata Fonseca. (io/ign)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan