Jenazah Damah Belum Ditemukan

Dia menjelaskan, korban merupakan siswa yang rajin dan semangat dalam belajar. Antusias belajarnya sangat tinggi bahkan melebihi siswa-siswa lainnya. Diapun termasuk anak yang ramah, mudah bergaul, dan hormat baik kepada teman-temannya ataupun para guru.

”Tentunya kami kehilangan karena Puja merupakan siswa berprestasi. Kami sangat berduka cita atas musibah yang menimpa keluarga Puja,” paparnya.

Sementara itu tetangga korban, Rahmat Supriatna, 40, mengaku terakhir bertemu dengan korban Damah pada Sabtu (3/3). Ketika itu dirinya melintas di depan rumah korban yang sedang menyapu halaman. Sebelum disapa, Damah memilih menyapa duluan kepadanya. Dia menilai jika Damah dan anaknya merupakan tetangga yang baik dan ramah semasa tinggal bertetangga.

Bahkan saat anaknya jatuh sakit, Rahmat mengaku Damah sempat datang ke rumahnya untuk menengok dan mendoakan anaknya cepat sembuh. ”Pastinya kami merindukan keluarga korban. Karena selama kami bertetangga ibu Damah ini sangat baik,” ujarnya.

Seperti diketahui, akibat hujan deras sejak Minggu (4/3) malam mengakibatkan terjadinya longsor pada Senin (5/3) sekitar pukul 06.00 yang menimpa satu rumah tertimbun longsor.

Kepala Desa Buninagara Acep Hadiansyah mengungkapkan, saat terjadinya longsor kondisi curah hujan kecil. Namun, pada malam harinya hujan deras terus turun di wilayah tersebut sehingga mengakibatkan terjadinya longsor. ”Suaminya pak Kuswandi selamat dalam peristiwa itu karena sudah pergi bekerja di pagi hari,” ungkapnya. (drx/rie)

Pencarian masih manual

  1. Pencarian oleh tim gabungan TNI/Polri, BPBD, BNPB, PMI dan relawan di hari kedua dilakukan sejak pagi hingga sore pukul 15.30 dibantu dengan anjing pelacak
  2. Hingga sore hari jasad Damah masih belum ditemukan. Selain di TKP cuaca hujan kendala lainnya karena dalamnya tanah longsor yang menimbun korban
  3. Pencarian terhadap Damah akan kembali dilakukan pada Rabu (7/3) pagi bersama tim gabungan

Sumber: Diolah dari wawancara

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan