Terima Suap Demi Pilkada

Lebih lanjut, Basaria menyampaikan, Miftahhudin yang berasal dari pihak swasta diduga sebagai pemberi suap. Sedangkan IA bersama Asep Santika dan Data diduga menerima suap. Berdasar data KPK, diduga kuat suap diberikan untuk memuluskan izin yang diajukan dua perusahaan. Yakni PT ASP dan PT PBM. ”Senilai Rp 1,4 miliar,” beber dia.

Izin yang dimaksud, masih kata Basaria, merupakan izin pembangunan pabrik atau tempat usaha. ”Di Subang kan memang banyak pabrik,” ujarnya.

Hasil penyidikan sementara, uang suap diberikan melalui orang dekat bupati yang bertindak sebagai pengumpul dana juga berperan sebagai perantara. Kuat dugaan komitmen fee yang sudah disepakati oleh pemberi dan perantara suap sebanyak Rp 4,5 miliar. Namun jatah untuk Imas hanya Rp 1,5 miliar. Sisanya Rp 3 miliar merupakan bagian perantara. ”Jadi, lebih besar untuk perantara,” terang pejabat berkacamata tersebut.

Lantara Imas turut ambil bagian dalam pilkada serentak di Subang tahun ini, KPK menduga uang suap digunakan Imas untuk kebutuhan politiknya. ”Dimanfaatkan untuk kepentingan kampanye bupati,” ujar Basaria.

Sebab, bukan hanya uang yang diterima oleh Imas. Dia juga mendapat fasilitas berkaitan dengan pencalonannya sebagai bupati. Yakni berupa pemasangan baliho serta sewa kendaraan untuk keperluan kampanye.

Berdasar data yang diperoleh Jawa Pos (Jabar Ekspres Group) dari laman acch.kpk.go.id, Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) milik IA mencatat bahwa perempuan berusia 66 tahun itu sudah pernah melapor sebanyak lima kali. Yakni pada 2003, 2008, 2013, 2014, dan 2016. Terakhir Imas membuat LHKPN ketika menduduki posisi pelaksana tugas (Plt) bupati Subang pada periode 2013 – 2018. Dengan harta kekayaan berada pada angka Rp 50,9 miliar.

Sebelum menduduki kursi bupati Subang, Imas memang pernah menjadi plt bupati. Dia menggantikan Ojang Sohandi yang ditetapkan tersangka oleh KPK pasca OTT dua tahun lalu. Kini, mendekati akhir masa jabatannya, Imas mengalami hal serupa. Dia kena OTT oleh KPK.

Padahal, dia sudah memastikan turut ambil bagian dalam pertarung pilkada Subang tahun ini. Bersama Sutarno, dia diusung Partai Golkar dan PKB dengan total 12 kursi di DPRD Subang.

Tinggalkan Balasan