Tantangan Peningkatan Aktivitas Kewirausahaan Global

Jika kecenderungan global dalam aktivitas kewirausahaan berbeda dengan kondisi di Indonesia, maka kecenderungan untuk tumbuh tidak terlalu buruk, dimana 7,8 persen dari wirausaha pemula memiliki keinginan untuk memperoleh pasar internasional. Hal ini meningkat dari hanya 1 persen di tahun 2016. Hal ini mungkin diakibatkan meningkatnya platform toko online di Indonesia yang mampu menjaring konsumen luar negeri.

Jenis wirausaha di Indonesia juga masih didominasi oleh mereka yang mencari peluang yang lebih baik. Meskipun tidak setinggi rasio di Amerika Utara, rasio antara wirausaha yang berbasis pada peluang dan berbasis kebutuhan adalah 3. Artinya 75 persen wirausaha pemula memilih melakukan usaha karena melihat adanya peluang yang lebih baik.

Laporan GEM 2017/2018 diluncurkan di Seoul, Korea Selatan pada Senin 29 Januari 2017, saat diadakan GEM Annual Meeting. Direktur Eksekutif GEM, Mike Herrington, menyatakan ”kewirausahaan tetap menjadi salah satu kunci untuk menciptakan lapangan kerja dan berkontribusi pada pertumbuhan dan stabilitas ekonomi di seluruh dunia.  Menurunnya harapan wirausaha dalam menciptakan lapangan pekerjaan merupakan sinyal bagi pemerintah untuk menganalisis kebijakan dan program mereka yang terkait dengan pembentukan ekosistem ​​kewirausahaan”.

Dari sudut pandang pembuatan kebijakan, laporan GEM menunjukkan pentingnya penerapan kebijakan, proses, peraturan, pelatihan dan pendidikan yang ditujukan secara khusus untuk mendukung para wirausaha untuk terus meningkatkan aspirasinya  yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja.

Fokus pada Pilar Ekosistem Kewirausahaan

GEM juga mengevaluasi pilar ekosistem kewirausahaan yang dianggap mampu menciptakan iklim kewirausahaan. Hasil survei di tahun 2017 ini menunjukkan perbaikan yang menggembirakan dalam lima pilar, yaitu akses terhadap keuangan, kebijakan pemerintah, transfer hasil riset dan teknologi, dinamika pasar internal, dan pendidikan kewirausahaan untuk usia sekolah dasar dan menengah. Secara keseluruhan, Amerika Utara memiliki kondisi kerangka kewirausahaan yang paling kondusif dan Afrika yang memiliki kinerja kurang dalam keduabelas pilar kewirausahaan.

Pilar ekosistem kewirausahaan sering menjadi pantauan pemerintah untuk evaluasi kebijakannya. Berdasarkan data GEM yang telah dikumpulkan selama 19 tahun, ada banyak temuan yang menunjukkan bahwa kondisi kebijakan dan pilar kewirausahaan lainnya perlu untuk mengembangkan kewirausahaan dan inovasi. Oleh karena itu, kewirausahaan bukan saja tugas wirausaha atau perorangan, tapi melibatkan berbagai pihak, baik pemerintah sebagai pembuat kebijakan, lembaga pendidikan dan pelatihan serta  masyarakat sipil dan pemangku kepentingan lainnya. Dukungan ini diperlukan untuk memberi kekuatan dan menghasilkan perubahan bagi ekonomi yang lebih baik dan keberlanjutan usaha. (*/ign)

Tinggalkan Balasan