jabarekspres.com, BANDUNG – Berbeda dengan instansi lainnya, Dinas Perhubungan (Dishub) Jawa Barat justru antusias akan mendaftarkan dua inovasinya sekaligus. Keduanya berbasis teknologi dan aplikasi. Inovasi ini diyakini semakin menyemarakkan The Jabar Ekspres Institute of Pro Otonomi (JIPO) Innovation Award 2108.
Kepala Dinas Perhubungan Jawa Barat Dedi Taufik didampingi Kasie Angkutan Darat Tata mengapresiasi lomba Inovasi Pelayanan Publik (Sinovik) yang digelar JIPO. Dalam ajang ini, pihaknya akan memanfaatkan seoptimal mungkin sebagai sarana latihan dalam menghadapi lomba sejenis yang digelar Kemenpan-RB. ”Kita akan mendaftarkan dua inovasi,” kata Tata.
Pihaknya mengaku, baru mengetahui adanya lomba yang digelar JIPO. Kendati demikian, Dishub siap mengikuti proses dan prosedur perlombaan. Bahkan, dia merasa senang Jabar Ekspres menjadi fasilitator. Hal ini sejalan dengan semangat Kadishub yang enerjik dan mendukung terhadap segala peningkatan pelayanan.
”Kebetulan Pak Kadishub ini orangnya senang berinovasi. Dia mendukung sekali para stafnya berinovasi dalam pelayanan sesuai koridornya. Itu yang membuat saya semangat berinovasi,” ujar Tata. Tata mengungkapkan, dukungan pimpinan menjadi salah satu faktor kunci keberhasilan suatu program kerja.
Kadishub Dedi pun antusias menunjukkan salah satu inovasinya yang sudah berjalan. Di dalam ruangan khusus, Dedi memperlihatkan bagaimana operator memantau arus lalu lintas dari jarak jauh melalui big screen. Layar lebar itu terkoneksi dengan 38 titik CCTV yang dipasang di sejumlah titik di jalan provinsi.
Semula, Dishub memfokuskan antisipasi pada saat arus mudik dan balik Lebaran. Di sejumlah jalan raya, kata Dedi, terdapat beberapa titik yang krusial kemacetan. Misalnya di Cibiru, Tanjungsari, Kadipaten, Banjar, Palimanan. ”Semua titik, baik di jalur tengah, utara dan selatan sudah dipasangi CCTV,” kata Dedi.
Wilayah tengah dimulai dari Ciawi, Cileunca, masuk ke Cianjur, kemudian Ciranjang lalu ke Padalarang. Di selatan, dari Ciawi masuk ke Sukabumi. Di utara ada beberapa titik yakni di Pamanukan dan Loasarang. ”Semuanya dalam pemantauan early warning (peringatan dini, Red). Antisipasi apabila ada kemacetan,” jelasnya
Penempatan CCTV tersebut berdasarkan titik-titik sumber kemacetan. Seperti Leles Garut dan Limbangan, atau Kadung Ngora. CCTV ini bisa berputar 360 derajat. Hasil pantauan jalan raya langsung diupdate oleh pegawai Dishub ke akun resmi Twitter Dishub Jabar @dishub_jabar.