Kenalkan Urban Farming ke Anak

Sementara menurut Muhammad Haekal, Peneliti Muda Pusat Studi Desentralisasi dan Pembangunan Partisipatif Universitas Padjadjaran/Pendamping PAUD Hiber untuk TK Tunas Krida Nusantara Unit Cibiru menyebutkan saat anak anak berkunjung ke lokasi Urban Farming cuaca memang sangat mendukung.

“Paling awal kita menuju ke bagian penangkaran burung puyuh. Di sini anak-anak dikenalkan oleh petugas perbedaan yang mana burung puyuh betina dan jantan, anak-anak pun diajak berpartisipasi aktif dengan memegang burung puyuh tersebut,” ceritanya.

Selanjutnya, sebut Haekal anak anak kemudian dibawa ke bagian penanaman sayuran hidroponik. Disana puluhan anak itu dikenalkan berbagai sayuran yang ditanam secara hidroponik dan menjadi primadonanya adalah tanaman pakcoi sebagai sayuran yang sering mereka makan. Mereka pun diajak mencoba menanam bibit kangkong hidroponik.

”Kunjungan terakhir adalah yang paling ditunggu anak-anak yakni memanen strawberry yang kemudian untuk mereka makan sendiri, bagi yang beruntung akan mendapatkan strawberry yang manis, dan bagi yang belum beruntung wayahna mendapakatkan strawberry yang asam, Namun begitu semua anak bergembira begitupun dengan guru-guru yang mendampingi,” tutunya.

Sebelum pulang, anak-anak dan guru serta para petugas UPT makan bersama di Aula UPT Pembibitan TPHP, dan anak-anak ketika pulang dibekali telor puyuh sebagai oleh-oleh dan ucapan terima kasih dari Dinas Pertanian dan Pangan Kota Bandung melalui UPT Pembibitan TPHP. (rls/ign)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan