Maka sebutnya, tak berlebih jika semua manusia, semua komponen punya saham di negeri ini. Tetapi saham terbesar dalam kemerdekaan RI adalah para santri dan para ulama. ”Oleh karena itu saya sepakat dengan Gus Hasan, jika dalam meraih kemerdekaan para santri dan ulama berperan besar, maka seharusnya dalam mengisi kemerdekaan, para santri dan ulama pun memiliki saham terbesar.”
Aher berpesan seiring dengan tuntutan jaman, para santri pun harus bisa merespon dan mengendalikan jaman demi kepentingan hidup dan agama Islam. ”Santri harus berubah, responsif terhadap jaman, menguasai keilmuan yang berbasis IMTEK, ilmu pengetahuan dan teknologi,” terangnya.
Meski demikian dikatakan Aher meski harus menguasai keilmuan agar hidup dalam jalan yang lurus, dan terarah. Ilmu itu hendaknya diimbangi dengan sumber kitab suci Al Qur’an dan Hadist.
Wali Kota Bandung, M. Ridwan Kamil mengapresiasi Uninus yang secara resmi telah bergabung dengan keluarga besar NU. Sehingga kata dia, pengembangan keilmuan Islamnya sangat luar biasa dan sudah diputuskan salah satunya yang mendapatkan dukungan dari Presiden Republik Indonesia melalui Menteri Kominfo bahwa universitas ini akan mengarah pada universitas digital, media teknologi, tempat dan sarana Islam akan kembali menjadi agama yang rahmatan lil Alamin. ”Dimulai di kota Bandung Jawa Barat, insya Allah kita akan menaklukkan dunia di masa depan.”
”Sedikit saya ceritakan semangat seperti yang tadi disampaikan Gus Hasan, tentang ukhuwah Islamiyyah, ukhuwah wathaniyyah, ukhuwah basyariyah dan ukhuwah nahdliyyah. Kakek saya almarhum, KH. Muhyiddin, kyai Nahdlatul Ulama yang hari ini mewariskan kepada saya dan keluarga besar saya, 8 pesantren di seluruh propinsi Jawa Barat menyebarkan semangat ahlussunnah wal jamaah di kab/kota.
Termasuk sebut Ridwan dalam membangun Kota Bandung semangatnya harus tetap bersandar pada Quran dan hadist. ”Di kota ini dikembangkan pembangunan secara lahir dan batin. Diantaranya, program Mari Mengaji di masjid di seluruh Kota Bandung, wajib tadarus ba’da Maghrib sampai isya’. Setiap hari Ahad, program Subuh Berjamaah hadir di seluruh masjid di Kota Bandung, karena salah satu visi kebangkitan umat Islam adalah sholat subuh berjamaah sudah seramai sholat Jumat. Insha Allah. Yang ketiga, kami ada program pembayaran zakat dengan digital. Alhamdulillah, 20 ribu PNS Kota Bandung, sebelum membayar zakat digital, setahun hanya terkumpul 6 milyar rupiah. Sekarang dengan membayar zakat digital menjadi 30 milyar per tahun. Sehingga dapat menjangkau mustahiq lebih banyak,” ujarnya.