Sambutan meriah juga didapat saat Ega Robot dan Nuki duplikat H. Darso (alm) perform. Dan sambutan yang lebih meriah lagi terjadi saat Doel Sumbang tampil di atas pentas dengan langsung membawakan lagu berjudul “Ai”.
Mendapat respon lima ribu lebih penonton yang begitu antusias menyaksikan penampilannya Doel Sumbang. Pria kelahiran 16 Mei 1963 itu tancap gas dengan sesekali menyebut nama Bupati Pangandaran dan Wakilnya serta jajaran Disbudpar Kabupaten Pangandaran. Dia memuji dan mengapresiasi keberhasilan Kabupaten Pangandaran yang tambah maju.
Kemeriahan juga pecah ketika penyanyi pop Sunda (kawakan) nan bengal itu
menyanyikan lagu yang berjudul Weureu, Runtah, Pangandaran, yang selanjutnya ditutup dengan lagu berjudul Arti Kehidupan. Sontak penampilan itu benar-benar disambut meriah penonton.
Doel yang ditemui awak media mengucapkan terima kasih kepada Coklat Kita yang sukses menggelar Napak Jagat Pasundan, pun demikian dengan warga Pangandaran yang sudah berkontribusi dalam memajukan seni budaya Sunda dan pariwisata Pangandaran. ”Acara Napak Jagat Pasundan juga mudah-mudahan menjadi penyemangat bagi semua masyarakat untuk melestarikan seni budaya sunda,” ucapnya.
Dia juga menuturkan, Napak Jagat Pasundan bersama Coklat Kita telah berperan banyak dalam melestarikan seni dan budaya Sunda. Semoga acara ini menjadi pesan moral untuk bisa mencintai budaya sendiri. Jangan sampai ‘lengit bahasa dan kesenian budaya Sunda lantaran tidak digunakan’.
“Ini ketiga penampilan saya di Pangandaran dalam acara Napak Jagat Pasundan bersama Coklat Kita, sungguh luar biasa. Baik warga maupun pelaku seni bahu membahu memberikan kontribusi. Saya merasa mendapat kalimak di sini,” tutup Doel.
Acara Napak Jagat Pasundan 2017 di titik terakhir itu juga dihadiri Perwakilan Coklat Kita Bandung, Evodius Asihananta didampingi Tries Pondang dan Perwakilan Coklat Kita dari Kota Banjar-Pangandaran, Indra Suprayoga.
Dari rangkaian 10 tiik Napak Jagat Pasundan 2017 cukup menyedot animo masyarakat. Terlebih, titik pamungkas di Kabupaten Pangandaran menjadi momentum paling berkesan. Selain banyaknya komunitas Coklat Kita, titik terakhir di Kabupaten Pangandaran ini juga bertepatan dengan hari jadi Kabupaten Pangdaran ke-5 yang dihadiri ribuan masyarakat. ”Animonya sungguh luar biasa,” ucap Evodius.