Gerakan Satapok Bisa Menjadi Amal Jariyah

jabarekspres.com, SOREANG – Gerakan Sabilulungan Tanam Pohon Kesayangan yang di inisiasi Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bandung akan memiliki manfaat di kemudian hari. Bahkan bisa menjadi amal yang tak terputus bila pohon yang ditanam memiliki manfaat bagi orang banyak.

Kepala DLH Kabupaten Bandung Asep Kusumah mengatakan, gerakan Satapok merupakan budaya menanam pohon yang biasa ditanam di pekarangan rumah. Sehingga, aakan memiliki manfaat bila pohon tersebut berbuah.

“Jadi pohon-pohon ini ditanam di pinggir jalan atau halaman kantor Desa dan kecamatan,”ucap Asep ketika ditemui kemarin (20/10)

Menurutnya, untuk jenis pohon yang ditanam kebanyakan berjenis buah-buahan seperti Jambu air, Belimbing, Nangka, Sirsak dan lainnya. Pohon-pohon tersebut biasa dipeliahara dipekarangan rumah dan dirawat.

Dirinya memaparkan, bila nanti pohon ini berbuat dipastikan buahnya akan bermanfaat bagi semua orang. Dan orang yang menanamnya tentunya akan mendapatkan amal. Bahkan bila meninggal kalau pohon tersebut masih meberikan manfaat otomatis akan menjadi Amal Jariyah.

“1 Pohon iti kalau dihitung dari segi manfaat akan menyalurkan Oksigen untuk 2 orang, jadi meski nanti tidak berbuah pohon tetap memiliki manfaat yang sangat baik bagi kelestarian dan keseimbangan alam,”ucap Asep.

Untuk itu Gerakan Satapok ini akan terus disosialisasikan kepada seluruh masyarakat khususnya seluruh Institusi agar mau melakukan menanam pohon dimanapun

Pada kesempatan tersebut penanaman dilakukan di Kecamatan Kutawaringin dengan ditanami Jambu Air jenis Yamaika. Sebab, di Kecamatan tersebut sudah menjadi sentra berbagai jenais Jambu Air.

Untuk menambah daya tarik agar gerakan Sapoktan ini banyak diminati oleh masyarakat pihaknya akan memberikan apresiasi kepada siapapun yang ikut menanam pohon dengan dibuatkan sertivikat pohon tersebut.

“Nanti pohonnya akan ada nama yang menanam, alamat pemilik, dan pemeliharanya,”ucap Asep.

Asep menambahkan, gerakan menanam pohon ini harus tersebar luas baik oleh media maupun lewat Sosial Media (Medsos) agar aksi Sapoktan dapat diikuti oleh banyak orang.

“Ya kalau bahasa sekarangmah kegiatan kita harus diviralkan dengan membuat Taggar (#) inipohonkesayanganku dan #Manapohonkesayanganmu,” (rus/yan)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan