jabarekspres.com, BANDUNG – Ahli Gizi Dr. Tan Shot Yen menyebutkan pemberian air susu ibu (ASI) sangat penting dilakukan hingga anak usia Dua tahun. Asi ekslusif tersebut, selain untuk memberikan nutrisi bagi anak juga dapat menjadikan hubungan emosional ibu dan anak makin terjalin baik.
Menurutnya, seiring dengan perkembangan zaman saat ini pemberian ASI sudah tergeser dari budayanya dan kepraktisan. Sehingga menyusui anak sebatas hanya memberi makan, dia berharap pola pemberian ASI ekslusif dapat kembali diterapkan.
Lebih lanjut dikatakan Tan, banyak faktor yang membuat ibu tidak menyusui anaknya lagi. Salahsatunya berkaitan dengan beban moral. Meski demikian harus dicari juga apa saja penyebabnya.
”Yang pasti pengusaha yang membuat susu formula, buktinya sekarang tidak hanya anaknya yang harus mengkonsumsi susu formula. Sekarang ibunya juga dipaksa untuk meminum susu formula sewaktu hamil,” jelas Dr. Tan Shot Yen di acara Pekan ASI Se-dunia Provinsi Jabar 2017 di Mal Festival City Link, kemarin (3/9).
Terang dia, tidak hanya pengusahan yang mendorong ibu tidak menyusui masih banyak faktor seperti suami, lingkungan keluarga besar bahkan mertua sekalipun. ”Harusnya ibu bisa memberikan ASI kepada anaknya, dan di dukung oleh semua elemen termasuk pemerintah,” terang dia.
Karena sebut dia ASI akan menjadi sumber nutrisi bagi bayi yang sangat komplit dan bebas dari hama sehingga sangat baik untuk kesehatan anak. ”Asi ini sangat baik.untuk tumbuh kembang di hari-hari pertama pertumbuhkembangan anak,” terangnya.
Selain bagus untuk pertumbuhan anak dengan memberikan ASI, seorang ibu mendapatkan manfaat, selain hidayah bisa menyusui tetapi juga menciptakan bonding. ”Saat ini banyak anak yang tidak hormat kepada ibunya, padahal dia yang melahirkan dan mengurusnya dari bayi,” katanya.
Selain membentuk anti body yang bagus, pola asuh pun akan semakin baik karena semua terfokus ke anak, ibu akan terus melihat tumbuh kembang anak. “ASI juga dapat mempengaruhi kecerdasan terhadap anak,” jelasnya.
Sementara itu di tempat sama Netty Prasetyani ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Barat mengatakan, saat ini Pemerintah Provinsi Jawa Barat terus mendorong budaya pemberian ASI eklusif oleh semua ibu di Jabar.