McLaren Semakin Terdesak

jabarekspres.com, WOKING – Apakah ini tanda-tanda bahwa Fernando Alonso akan hengkang dari McLaren? Di tengah upaya McLaren menjalin komuni­kasi dengan beberapa pa­brikan pemasok mesin, justru jawaban negatif yang dite­rima. Ferrari dan Mercedes dikabarkan tak minat ber­mitra dengan McLaren.

McLaren sedang memper­timbangkan untuk berpisah dengan Honda sebagai pe­masok mesin sejak tiga mu­sim terakhir. Sudah terbukti nyata bahwa dalam kemitra­an sejak 2015 itu McLaren semakin terpuruk. Sulit ber­saing dengan tim-tim top lainnya. Bahkan hanya untuk meraih poin sekalipun.

Direktur Eksekutif McLaren Zak Brown mengakui Ferrari dan Mercedes sangat menik­mati melihat timnya terpuruk saat ini. ‘’Mereka khawatir kami bisa kembali menjadi ancaman. Ketakutan yang memang bisa dipahami,’’ jelas Brown. McLaren adalah salah satu tim tersukses di Formu­la 1. Mereka telah menjuarai delapan gelar konstruktor dan 12 gelar juara pembalap.

Pernyataan Brown tersebut membawa McLaren pada po­sisi sulit. Di satu sisi, mereka ingin mempertahankan Fer­nando Alonso sebagai salah satu pengisi kursi balapnya musim depan. Pada sisi yang lain, pembalap Spanyol itu mengancam akan hengkang jika McLaren tak mampu me­nyediakan mobil yang kom­petitif untuk merengkuh gelar juara dunianya yang kedua.

Jika Ferrari dan Mercedes menolak, pilihan satu-satunya di luar Honda tinggal Renault. Dalam kasus ini, meski tidak mustahil kedua pihak akan mencapai kesepakatan, tapi kemungkinannya sangat ke­cil. Karena pabrikan Prancis tersebut tidak berniat untuk memperluas kerjasamanya dengan tim lain karena kha­watir dengan isu ketahanan mesin. Saat ini, Renault sudah menyuplai mesin kepada Toro Rosso dan Red Bull.

Dengan situasi yang tidak menentu saat ini, Brown me­nyatakan akan segera mengam­bil keputusan terkait pabrikan mesin selambat-lambatnya pada jedah musim panas ini. Keputusan itu sangat krusial karena skuat Woking tersebut sudah mulai merancang mo­bil untuk musim depan. ‘’Ka­mi sudah berbicara dengan Honda tentang berbagai skena­rio. Kami perlu memastikan bahwa pengembangan bisa dilakukan dengan cepat. Kami sedang memulai membangun mobil 2018 dan tidak bisa ber­jalan dengan baik jika kami belum memastikan konfigu­rasi mesin apa yang bakal dipakai nanti,’’ sebutnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan