Website Jadi Kendala Utama Pelaksanaan PPDB

jabarekspres.com, Bandung – Penerimaan Peserta Didik Baru (c) tingkat SMA/SMK di Jawa Barat masih saja terkendala. Faktornya, website ppdb.jabarprov.go.id terus bermasalah hingga tidak bisa diakses. Padahal, situs resmi ini merupakan media informasi pelaksanaan PPDB.

Orang tua calon siswa pun kecewa dengan kondisi tersebut. Ketika siang tampilan mulai normal, ternyata sejumlah info SMA masih belum bisa diakses. Hanya data jumlah kuota dan pendaftar yang dapat dilihat.

Sekretaris Dinas Pendidikan Jawa Barat Firman Adam membenarkan soal situs tersebut memang sempat tidak dapat diakses. Namun hal itu tidak menjadi masalah berarti lantaran pelaksanaan PPDB jalur akademik tingkat SMA/SMK di Jabar dilakukan dengan sistem setengah online.

Artinya, menurut Firman, website bukan menjadi sarana utama dalam proses penerimaan siswa baru. Para orang tua bisa langsung ke sekolah yang dituju untuk melakukan pendaftaran. Setelah itu nanti akan diinput datanya oleh pihak sekolah.

”Sekarang kan sistem offline. Siswa langsung diantar ke sekolah oleh orang tua ke sekolah yang dituju,” kata Firman, ditemui di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, kemarin (4/7).

Dia menambahkan, PPDB jalur akademik dengan sistem setengah online ini dilakukan karena tidak semua daerah siap dengan infrastrukturnya. Sehingga diambil jalan tengah yang tidak mempersulit para orang tua yang akan mendaftarkan anaknya ke sekolah yang diinginkan.

”Kebijakan ini diambil karena Jabar ini kan luas ada 27 kabupaten/kota. Kalau online ada yang sudah siap dan belum. Jadi kita ambil jalan tengah. Siswa datang ke sekolah yang dituju mendaftarkan, baru di input,” tutur Firman.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan Jabar Ahmad Hadadi menjelaskan sistem setengah online ini diterapkan untuk mengantisipasi terjadinya gangguan teknis di lapangan. Selain itu untuk memudahkan para orang tua dan calon siswa dalam proses pendaftaran.

”Jadi saat ada yang ingin ditanyakan bisa langsung ke sekolah. Bisa daftar online sendiri juga. Tapi seringkali ada masalah, jadi bisa ke sekolah langsung. Kita akan layani,” kata Hadadi, baru-baru ini.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan