Website Jadi Kendala Utama Pelaksanaan PPDB

Dia menuturkan, pendaftaran PPDB jalur akademik ini dibuka dari 3-8 Juli. Hasilnya akan diumumkan pada 10 Juli mendatang. Lewat jalur ini, sekolah menerima siswa berdasarkan passing grade yang ditetapkan sekolah ditambah pertimbangan zonasi atau jarak sekolah dengan tempat tinggal.

”Untuk jalur akademik, kuota di SMA 60 persen, 40 persennya kan non-akademik. Kalau di SMK 70 persen akademik, 30 persen non-akademik,” tutur Hadadi.

Sementara itu, ratusan siswa bersama orang tua membanjiri sekolah yang menjadi tujuan, di hari kedua pendaftaran PPDB SMA/SMK.

”Dengan sistem PPDB onlane sekolah merasa lega. Sebab, tidak ada istilah siswa titipan,” jelas Rudi Rudiansyah, Wakil kepala Sekolah SMAN 1 Banjaran Bidang Kesiswaan saat ditemui di ruang kerjanya, kemarin.

Menurutnya SMAN 1 Banjaran memiliki kuota 11 rombongan belajar (Rombel) dengan jumlah kursi 396 siswa. Di hari kedua pendaftaran sekitar 250 siswa telah mendaftar.

Meski kuota sudah ditentukan jumlahnya, namun antusias orang tua siswa masih terlihat membeludak untuk mendaftarkan anaknya di sekolah tersebut.

”Kalau dibanding tahun sebelumnya, antusiswa warga masih sama karena posisi SMAN Banjaran berada di tengah-tengah dari beberapa kecamatan. Di antaranya kecamatan Cangkuang, Cimaung, Arjasari dan Pameungpeuk. Sehingga siswa bergerombol mendaftar,” tuturnya.

Lebih lanjut Rudi menjelaskan sesuai dengan pergub dan juknis tentang PPDB, sekolah wajib memberikan pelayanan kepada siswa untuk mengupload data persyaratan dan memberikan arahan tentang sistem PPDB.

”Masih ada orang tua siswa yang belum mengerti tentang sistem PPDB, setalah diberi pemahaman mereka mengerti,” tuturnya

Rudi menambahkan dari kuota 11 rombel SMAN Banjaran sekitar 30 persen sudah terisi dari jalur non-akademik dan 3 siswa yang tidak naik kelas. Oleh karena itu, pihaknya hanya menerima sesuai kuota yang tersedia.

Dari pantauan, antusias orang tua siswa terlihat membeludak di SMKN 1 Katapang. Dari 250 tiket pendaftaran yang disediakan panitia setiap harinya selalu habis diambil.

”Hari pertama pendaftaran sekitar 236 siswa telah mendaftar dari 250 tiket antrian yang disediakan panitia, sisanya belum karena terkendala persyaratan,” jelas Adah Rodiah Kepala SMKN 1 Katapang.

Dia mengimbau, orangtua siswa yang mendaftarkan anaknya di SMKN 1 Katapang tidak khawatir walau tidak diterima di sekolah mana pun. Sebab, kurikulum sekolah negeri dan swasta sudah sama.

Tinggalkan Balasan