11 WNI Tak Terkait ISIS, Segera Dipulangkan Pemerintah

Sementara itu, delapan mayat warga sipil ditemukan lagi tak jauh dari tempat pe­nemuan pertama. Bersama dengan warga setempat, mayat itu diidentifikasi be­kerja sebagai penggiling padi dan murid sekolah perawat.

Kekerasan di wilayah itu di­mulai ketika puluhan orang bersenjata mengamuk di Ma­rawi usai tentara Filipina be­rusaha menangkap Isnilon Hapilon. (yan/bbs/rie)

Wati Berharap Suaminya Pulang

TERTAHANNYA sebelas WNI di Filipina membuat keluarga di Bandung cemas.

Wati merupakan istri dari Deny Purwasubekti tak henti henti menangis setelah sang suami dikabarkan tertahan di Filipina.

Kediaman Deny Purwasub­ekti yang terletak di Jalan Banjar­sari, Antapani, Kota Bandung terus didatangi oleh rekan-rekan Deny dari jemaah tabligh.

Wati tak henti-hentinya me­nangis setelah mengetahui sang suami tertahan di Ma­rawi, Filipina yang saat ini sedang terjadi konflik setelah militan abu Sayyaf yang di­bantu ISIS melakukan pem­berontakan di Filipina.

Menurut Wati, sang suami­nya meminta izin kepada dirinya untuk melakukan dakwah ke Filipina dan be­rangkat dari rumah 8 Mei 2017. Setelah dilakukan pembeka­lan di markas jemaah huruj di kebon jeruk Jakarta, akhir­nya Deny bersama delapan jemaah huruj asal kota Bandung terbang ke Philipina.

”Saya berharap suami saya segara pulang ke Bandung, ka­rena kawasan marawi saat ini sedang tidak aman,” kata Wati.

Sementara itu, Irwandi pim­pinan Jemaah Tabligh Wi­layah Antapani Kota Bandung memastikan, Deny dan tujuh jemaah Tabligh berangkat ke Philipina dalam rangka dak­wah dan tidak terlibat dalam aksi teror ataupun pembe­rontakan di Marawi.

Irwandi mengakui, pihaknya sudah menghubungi jemaah tabligh di Philipina dan me­mastikan Deny dan jamaah tabligh asal Kota Bandung da­lam keadaan sehat. ”Alham­dulillah mereka dalam keada­an sehat,” tandasnya. (yul/rie)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan