Grup Militer Wagner Unggah Pesan dari Afrika, Klaim Telah Membuat Rusia Lebih Besar dan Melecehkan ISIS Hingga Al-Qaeda

JABAR EKSPRESGrup Militer Wagner seakan sedang lakukan operasi rahasia di Afrika dan menyebut sudah menyelesaikan perintah.

Yevgeny Prigozhin, yang menjabat sebagai Kepala Perusahaan Militer Swasta (PMC) Wagner, telah tampil dalam sebuah pesan video yang konon direkam di salah satu negara di benua Afrika.

Melalui saluran Telegram yang dikenal dengan nama Zona Abu-abu, video tersebut disebarkan dan dihubungkan dengan entitas PMC tersebut.

Dalam video tersebut, Prigozhin menyatakan bahwa pasukan bayaran di bawah komando PMC Wagner telah berhasil menyelesaikan suatu misi.

BACA JUGA: Pemberontakan Grup Wagner Merupakan Upaya Kudeta Terhadap Rezim Putin

“Kami bekerja dalam suhu yang sangat panas, sekitar 50°C (122°F). Itu hanya cara kami menyukainya. Grup Wagner sedang melakukan pengintaian dan operasi pencarian. Wagner membuat Rusia lebih besar dan Afrika lebih bebas,” kata Prigozhin, berdiri di depan kamera berseragam militer.

“Kami melecehkan kelompok seperti ‘ISIS’, ‘Al-Qaeda,’ dan lainnya.” tambahnya, dikutip oleh JabarEkspres.com dari Kyiv Post.

Dalam perkembangan terbaru mengenai kelompok militer swasta Wagner, pemimpin kelompok tersebut, Yevgeny Prigozhin, telah mengumumkan penarikan mundur pasukannya dari wilayah Belarus.

Meskipun tidak diungkapkan secara rinci tentang lokasi pasti kelompok tersebut, Prigozhin mengakui bahwa langkah ini diambil menyusul intervensi oleh Alexander Lukashenko, pemimpin Belarusia.

BACA JUGA: Amerika Serikat Klaim Tidak Terlibat dalam Upaya Kudeta Grup Wagner di Rusia

Sebelumnya, pada akhir Juni, rencana pawai militer kelompok Wagner di Moskow terpaksa dibatalkan.

Namun, langkah tersebut tidak menjadi akhir dari kisah ini. Lukashenko, dengan tegas, melakukan campur tangan dalam situasi ini dengan menggagalkan rencana kudeta yang diduga sedang direncanakan oleh kelompok Wagner di Belarus.

Sebagai hasil dari intervensi ini, sebuah kesepakatan dicapai antara Prigozhin dan Lukashenko.

Menurut perjanjian ini, kelompok Wagner akan diterima di Belarus dan tindakan hukum terhadap Prigozhin akan dibatalkan.

Pasukan bayaran kelompok tersebut kemudian diminta untuk mundur dari aktivitas lapangan dan mengakhiri operasi mereka.

Hal ini pada gilirannya memfasilitasi relokasi Prigozhin ke Belarusia dengan aman.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan