jabarekspres.com, BANDUNG – Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2017/2018 akan segera bergulir. Berkaitan dengan hal itu Dinas Pendidikan kota Bandung melakukan sosialisasi kepada para kepala sekolah, pemerintah kecamatan dan kelurahan se-kota Bandung, yang dilaksanakan di Aula Balai Kota Bandung, kemarin (26/5).
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengatakan, permasalahan PPDB yang kerap muncul adalah ketidakjujuran. Salah satunya, berhadapan dengan situasi mental untuk memaksakan diri melawan sistem yang sudah dibuat dengan baik .
”Kita semua harus secara kompak untuk melawan ketidakjujuran yang kerap terjadi di PPDB ini. Tim kepolisian harus ikut mengawal PPDB,” ungkap Ridwan Kamil.
Informasi yang intens kata Emil–sapaan akrab wali kota Bandung- dilakukan dalam PPDB, jangan sampai jebol. Sebab, akan memberikan kecurigaan dari masyarakat.
Dia berharap, PPDB tahun ini juga membuka pintu selebar-lebarnya untuk orangtua murid. Sebab, Kota Bandung menggratiskan biaya sekolah bagi anak-anak yang kurang mampu.
”Ada 20 persen yang tidak mampu, akan tetapi bisa bersaing dengan mereka yang punya prestasi,” ucapnya.
”Yang tidak mampu dan tidak bisa bersaing untuk measuk ke sekolah yang dituju, maka ditangani oleh pemkot sekaligus dibiayanya pun ditangani oleh pemkot,” sambungnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung Elih Sudiapermana mengatakan, sosialisasi PPDB dijelaskan bukan sekadar prosedur teknis. Tapi berurusan dengan Pemkot Bandung untuk melihat sejauh mana memberikan layanan kepada seluruh anak didik itu.
Hal lain, kata dia, jangkauan sosialisasi itu tidak cukup hanya mengandalkan jajaran Disdik dan sekolah. Tapi, justru dengan kewilayahan. Sebab, yang tahu seorang siswa itu sekolah atau tidak, serta berkebutuhan khusus, merupakan kewenangan wilayah.
”Jajaran Disdik dengan kewilayahan terus kita mantapkan dengan pemahaman yang sama. Intinya, PPDP bukan urusan Disdik. Pada akhirnya juga menjadi urusan pemerintah Kota Bandung,” terangnya.
Dia menjelaskan, salah satu kelemahan PPDB pada tahun lalu terlihat dari banyaknya pengaduan. ”Semua pengaduan dirapatkan. Lantas diperbaiki dalam Perwal,” tandasnya.