Penikmat Kopi Tumplek di NgopiSaraosna Vol. 1

Dia juga mengaku, senang karena banyak petani kopi yang sudah mengolah kopi asal Jawa Barat dengan baik. Bagi dia, kopi dari pengunungan di Jawa Barat itu lebih sehat. ”Jika diibaratkan perempuan, kopi dari Jabar itu seperti perempuan dari gunung, lebih natural dan legit,” tuturnya.

Disinggung soal berapa banyak penjualan Kopi Aroma saat ini? Pria yang juga dosen ekonomi di Unpad tersebut lebih suka merahasiakan angka. Begitu juga persoalan ekspor.

”Saya tidak pernah ekspor. Pembeli saya mungkin yang membawanya ke luar negeri,” ucapnya. ”Bagi saya, lebih baik menangkap seribu ikan teri dari satu ikan kakap,” sambungnya berfilosofis.

Sementara itu, pegiat Kopi Puntang sebagai insiator acara, Ayi Sutedja mengatakan gelaran ini memang dikhususkan untuk membangkitkan lagi budaya meminum kopi di masyarakat Jawa Barat. ”Jawa Barat penghasil kopi kualitas premium, tapi sayang sekali masyarakat Jabar banyak yang tidak mengetahui kalau kopi asli Jabar itu mendapat pengakuan di tingkat internasional,” papar pria yang pernah menyabet juara pertama di Atlanta tersebut. (yan/rie)

Tinggalkan Balasan