Perusahaan Harus Ikut Membantu Pemerintah

bandungekspres.co.id, BANDUNG – Sebanyak 102 perusahaan BUMN, BUMD, dan swasta memberikan dana Corporate Social Responsibility (CSR), kemarin (14/3). Pemberian CSR tersebut sebagai upaya membangun social society.

Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengatakan, pemberian program-program CSR ini merupakan bentuk kepedulian perusahaan untuk ikut bertanggung jawab membangun masyarakat khususnya dalam masalah sosial.

Dirinya, mendorong pelaku dunia usaha agar dapat menyalurkan CSR-nya pada sektor pendidikan, kesehatan, lingkungan, dan pembangunan ekonomi. Sebab sektor ini membutuhkan banyak bantuan dana.

Heryawan menilai, peranan dana CSR ini memiliki arti penting untuk turut berpartisipasi membantu pemerintah untuk mengentaskan social society. Namun bantuan ini bukan diartikan sebagai bentuk lepas tanggung jawab. ”Sebab, selama ini pemprov Jabar juga sudah mengalokasikan anggrannya untuk mengentaskan masalah sosial yang ada di masyarakat. Makanya perusahaan juga harus ikut membantu,” kata Heryawan usai penandatangan pemberian bantuan CSR untuk wilayah Provinsi Jawa Barat di Gedung Sate, kemarin (14/3).

Pria yang akrab disapaAher ini mengatakan, pihaknya akan mengarahkan perusahaan yang hendak menyalurkan CSR pada sektor-sektor yang menjadi permasalahan di Jawa Barat dengan dikoordinasikan oleh Bappeda.

Aher memaparkan, dari rekapitulasi pembentukan dana CSR dari 2011 sampai dengan 2016 sudah tersalurkan dana sebesar Rp 1,1 triliun. Sedangkan, untuk 2016 dana CSR yang terkumpul sebesar Rp 226 miliar.

”Pada 2015 sebanyak 70 perusahaan dengan dana CSR-nya Rp 100 miliar. Sekarang meningkat 100 persen lebih,” ucapnya

Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan dan pembangunan Daerah (Bapedda) Jabar Yerry Yanuar mengatakan, pengelolaan dana CSR, pihak Pemprov hanya mengarahkan saja. Dengan kata lain, tidak ikut mengelola dana.

”Jadi ini zero rupiah. Tidak ada itu dana yang masuk ke APBD, soalnya kami lebih menitikberatkan kepada perusahaan silakan salurkan sendiri,” ucap Yerry.

Untuk koordinasinya, kata dia, Bapedda hanya memberikan arahan atas mapping permasalahan yang ada di daerah. Sehingga perusahaan bisa langsung menyalurkan dana CSR ke tempat tersebut.

Yerry mengungkapkan, sebetulnya potensi dana CSR di Jabar sangat besar, mengingat di Jabar sendiri sekarang ada 6.000 perusahaan yang berdiri. Sehingga kalau dana CSR ini dikumpulkan bukan tidak mungkin berjumlah puluhan triliun.  (yan/rie)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan