bandungekspres.co.id, CIREBON – Kuota jemaah haji asal Jawa Barat akhirnya kembali pada kuota sebelumnya, setelah pemerintah kerajaan Arab Saudi melakukan pengurangan kuota akibat adanya renovasi di Masjidil Haram tahun lalu.
Kepala Kantor Wilayah Kementrian Agama Jawa Barat Ahmad Buchori mengatakan, sebelumnya jamaah haji Indonesia mengalami penguranga sebesar 20 persen. Namun, seiring telah selesainya perbaikan di Masjidil Haram akhirnya kuota kembali pada semula. Bahkan Raja Salman sebagai kepala negara kerajaan Arab Saudi memberikan tambahan kuota untuk tahun ini.
”Itu kan pengurangan akibat perbaikan Masjidil Harom, jadi dikurangi 20 persen,” jelas Buchori ketika ditemui usai rapat kerja kantor wilayah Kementerian Agama di Kabupaten Cirebon kemarin (2/3).
Dirinya menyebutkan, saat ini, penambahan kuota haji untuk Jabar sebanyak 1.227 jemaah. Sehingga totalnya menjadi 38.626 jemaah.
Raja Arab tersebut memberikan hadiah penambahan kuota Haji sebanyak 10 ribu jemaah untuk seluruh Indonesia.
”Penambahan ini diharapkan akan mempercepat perjalanan haji jemaah asal Jabar, walaupun tidak signifikan,” kata Buchori.
Dirinya menambahkan, distribusi sebanyak 80 persen kuota haji akan didistribusikan kepada seluruh kabupaten/kota secara proporsional, namun akan diberikan tambahan 20 persen kuota untuk kabupaten/kota yang mendapat jatah haji lebih sedikit.
”Seperti Cimahi, Banjar, dan daerah lainnya yang akan ditambahkan, karena mereka dapat kuota lebih sedikit,” pungkasnya.
Sementara itu Gubernur Jawa barat Ahmad Heryawan mengatakan, meskipun ada penambahan kuota, namun tetap saja untuk jemaah haji yang akan berangkat harus ada daftar tunggu. Bahkan peserta jemaah haji tiap tahunnya meningkat 13 kali lipat.
Namun demikian dengan adanya penambahan ini sebetulnya mampu mempercepat pemberangkatan jemaah haji asal Jabar. Sebab, skema pemberangkatan kembali seperti pada 2012 terlebih antusias masyarakat Jabar dalam menunaikan ibadah suci sangat tinggi.
”Inikan baik dan sangat mulai. Hal ini berarti menunjukan bahwa jamah kesadaran unuk menunaikan kewajiban rukun iman sudah menjadi tren positif di masyarakat Jabar,” pungkas Heryawan. (yan/fik)