Kembangkan Wisata Geopark

bandungekspres.co.id, NGAMPRAH – Pemrintah Kabupaten Bandung Barat akan mengembangkan potensi wisata alam yang ada di Kabupaten Bandung Barat. Saat ini, pengembangan yang sudah dilakukan seperti wisata alam Curug Malela yang berada di Gununghalu, Situ Ciburuy di Padalarang dan Gua Pawon di Cipatat.

Menurut Sekretaris Daerah Kabupaten Bandung Barat Maman S Sunjaya, keberadaan wisata alam sebetulnya masih banyak yang memiliki potesi untuk dikembangkan. Seperti halnya keberadaan Curug Walet. Namun memang, perlu adanya penataan fungsi tata ruang agar pengembangan wisata alam ini benar-benar bisa berkembang.

”Salah satunya harus dikembangkan oleh orang-orang profesional yang paham soal pengembangan wisata alam,” kata Maman kepada wartawan di Ngamprah  kemarin (22/2).

Menurut Maman, sebetulnya Kabupaten Bandung Barat memiliki wisata alam yang belum tentu dimiliki kota/kabupaten lainnya. Potensi ini, harus dikembangkan ke depannya. Ia mencontohkan, salah satu bentuk pengembangan wisata alam yakni dengan membangun akses jalan menuju lokasi wisata. ”Seperti saat ini kita sedang upayakan pembangunan jembatan yang menghubungkan Padalarang-Saguling yang nantinya bisa tembus ke Gununghalu dan Rongga,” terangnya.

Maman menjelaskan, jika wisata alam ini dapat dikelola dengan baik, serta mampu mengembangkannya, maka akan menjadi salah satu potensi pendapatan asli daerah (PAD) untuk Kabupaten Bandung Barat. ”Kita meyakini potensi wisata alam ini bisa memberikan kontribusi pada pendapatan daeerah. Makanya, harus dilakukan pengembangan,” paparnya.

Sementara itu, Ahli Geografi T. Bachtiar mengungkapkan, Kabupaten Bandung Barat kaya akan sejumlah wisata alam dan perlu ada penataan yang dirancang oleh ahlinya. Pasalnya, jika wisata alam tidak ditata oleh ahlinya, maka kondisinya justru akan memburuk. ”Wisata alam yang ada di Kabupaten Bandung Barat ini merupakan kondisi alam yang luar biasa. Butuh penataan yang harus dilakukan oleh ahlinya, agar alamnya tidak rusak. Seperti penentuan tempat parkir, pemanfaaatan aliran air, dan toilet jangan sampai malah dibangun pada lokasi yang memiliki nilai sejarah,” kata Bachtiar yang juga dari Kelompok Riset Cekungan Bandung.

Dikatakannya, penataan kawasan karst Jimbaran, Bali yang melibatkan seorang seniman ternama I Nyoman Nuarta serta melibatkan pakar lainnya mampu menyedot banyak jutawaan wisatawan baik dari dalam negeri maupun turis asing. Padahal patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) yang dibangun baru setengah badan, namun tetap menarik minat orang untuk berkunjung.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan