Musrenbang Disinyalir Jadi Ajang Politik

bandungekspres.co.id, PADALARANG – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bandung Barat akan meningkatkan pengawasan terhadap kinerja Pemkab Bandung Barat yang diduga melakukan penyalahgunaan APBD 2017 untuk kepentingan politik pribadi.

Dewan melihat Bupati Bandung Barat Abubakar bersama seluruh jajaran SKPD sangat gencar dalam kegiatan Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) dengan berkeliling ke setiap daerah. Padahal, jika melihat tahun lalu, kegiatan Musrenbang hanya dipusatkan di satu titik saja dengan mengumpulkan seluruh aparat desa dan camat.

”Ini jelas tahun politik menjelang akhir kepemimpinan Abubakar. Sehingga kegiatan seperti Musrembang saja berindikasi memiliki kepentingan politik pribadi. Kalau tahun lalu, kegiatan seperti ini cukup dikumpulkan di satu titik saja. Sekarang malah berkeliling ke seluruh desa dan kecamatan seperti ke Cipongkor, Ngamprah, Cihampelas, Gununghalu dan beberapa lokasi lainnya,” sesal Anggota DPRD Kabupaten Bandung Barat Pither Tjuandys kepada wartawan di Padalarang kemarin (20/2).

Selain persoalan Musrembang, kata dia, kegiatan seperti mengaktifkan kembali karang taruna sangat kuat kaitannya dengan kepentingan politik. Indikasinya terlihat dari bantuan yang diberikan pemerintah daerah sebesar Rp10 juta bagi karang taruna setiap kecamatan.

”Pertanyaan kami, kenapa kegiatan-kegiatan tersebut tidak dilakukan dari tahun-tahun sebelumnya. Dan baru tahun ini kembali digelontorkan bantuan seperti untuk karang taruna ini,” ungkapnya.

Hal lainnya, kata dia, indikasi program untuk kepentingan politik yakni dengan kembalinya menggulirkan bantuan beasiswa bagi siswa lulusan SMA/SMK yang dianggarkan sekitar Rp10 miliar di tahun ini. Itu menujukkan ada kepentingan dari penguasa anggaran di KBB ini, untuk melancarkan kepentingan politiknya.

Sementara saat ini, pengelolaan SMA/SMK sudah menjadi tanggung jawab Pemprov Jawa Barat. ”Semua itu akan kami cermati bersama dan akan kita minta pertanggung jawabannya. Kegiatan semacam itu merupakan setrategi dari petahana menjelang Pilkada nanti,” ujarnya.

Seharusnya, kata Politisi Demokrat ini, di akhir masa kepemimpinan Abubakar, lebih fokus terhadap kinerja yang masih belum tercapai atau masih mangkrak. Dia mencontohkan, kasus proyek jalan Purabaya-Jati-Saguling yang tak kunjung selesai hingga saat ini menjadi tugas Bupati dan bawahannya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan