Anggaran RSIA Capai Rp 250 Miliar

bandungekspres.co.id, NGAMPRAH – Kebutuhan pembangunan Rumah Sakit Ibu dan Anak yang berlokasi di Jalan Padalarang membutuhkan anggaran hingga Rp 250 miliar. Anggaran tersebut muncul setelah menyelesaikan Feasibility Study (studi kelayakan) dan masterplan dalam rencana pembangun rumah sakit tersebut oleh PT Pandu Persada.

Sementara, untuk DED (Detail Engineering Design), saat ini sedang dalam proses pengerjaan yang ditargetkan bisa selesai sekitar bulan Mei dan Juni tahun ini. ”Untuk proses lelang, rencananya akan dilakukan tidak lama setelah DED selesai dikerjakan,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat Pupu Sari Rohayati di Ngamprah kemarin (9/2).

Pupu mengaku sangat serius dalam merealisasikan pembangunan gedung Rumah Sakit khusus Ibu dan Anak. Gedung yang akan dibangun di lokasi gedung DPRD KBB ini, rencananya akan memiliki 7 lantai dengan tipe C.

Pupu menyebutkan, akan merombak total gedung DPRD yang saat ini masih digunakan untuk keperluan pembangunan gedung Rumah Sakit Ibu dan Anak. Dari total semua gedung DPRD yang saat ini masih berdiri, hanya satu gedung dengan nilai sejarah yang akan dipertahankan. ”Semua akan dirombak total, hanya satu gedung heritage yang di tengah yang akan tetap kami pertahankan,” katanya.

Pupu menambahkan, gedung tersebut nantinya akan berdiri di lahan seluas 800 meter persegi. Gedung tersebut, rencananya akan diperlengkapi segala fasilitas untuk menangani segala macam persoalan kesehatan khusus bagi Ibu dan Anak. ”Gedung itu akan dilengkapi dengan segala macam fasilitas khusus untuk keperluan masalah kesehatan ibu dan anak dari mulai persalinan, persoalan gizi ibu dan anak,” terangnya.

Menurutnya, kebutuhan Rumah Sakit Ibu dan Anak sangat dibutuhkan di KBB. Pasalnya, kesuksesan suatu daerah dalam bidang kesehatan salah satu indikator dilihat dari sejauh mana keberhasilannya dalam menekan angka kematian ibu dan anak pada saat proses persalinan.

Untuk itu, kata Pupu, selain mengandalkan APBD, pihaknya pun berencana akan berupaya membuka saluran-saluran bantuan anggaran baik dari pemerintah pusat atau pemerintah provinsi agar gedung Rumah Sakit Ibu dan Anak di KBB bisa terealisasi.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan