BPI Pelajari Modus Operandi Korupsi dari KPK

bandungekspres.co.id, BANDUNG –  Sebagai lembaga Independent untuk mengawasi dan mencermati jalannya pemerintahan di Daerah, Badan Peneliti Independen (BPI) Jabar mremberikan pembelkalan khusus kepada jajaran anggota dan elemen masyarakat agar memiliki kapasitas dala melakukan kontrol sosial.

Ketua BPI Jabar Yunanto Perwira Buwana mengatakan, kontrol sosial oleh masyarakat sangat penting dilakukan sebab selama ini banyak sekali indikasi-indikasi pengunaan anggaran yang tidak tepat sasaran.

“Jadi fungsinya itu kita awasi kalau ada penyelewengan kita laporkan,”jelas Yunanto ketika ditemui pada acara workshop tentang kekayaan penyelenggara negara dan pengawasan anggaran di Hotel Benua Bandung, Kamis (26/1).

Dirinya menilai, selama ini lembaga-lembaga pengawas yang ada di pemerintah memiliki keterbatasan sehingga BPI mewakili masyarakat merasa perlu untuk ikut andil dalam pengawasan anggaran.

Menurutnya, selama kiprahnya memantau beberapa Instansi pemerintahan di Jabar pihaknya sudah banyak sekali menemukan dugaan-dugaan penyelewengan yang dilakukan oknum pemerintahan.

“Atas temua tersebut kita sudah laporkan keberbagai Institusi penegak hukum agar hasil investigasi temuan ini ditindak lanjuti,”kata dia.

Selain itu, sebagai bentuk peningkatan kapasitas dan kualitas para anggotanya dan elemen masyarakat pihaknya, sengaja mengundang lembaga Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk memberikan pembekalan dan pengetahuan mengenai sistem korupsi yang terjadi di Pemerintahan.

Sementara itu, Satgas Direktorat Pengaduan Masyarakat Amir Arief mengatakan, Kasus Korupsi yang terjadi di Indonesia dari tahun ketahu mengalami peningkatan seiring dengan banyaknya pengaduan dari masyarakat.

Dirinya menyebutkan, modus perkara Korupsi yang saat ini ditangani berdasarkan data dari 2004 sampai 2015 berjumlah 468 kasus.

Kasus ini terdiri dari berbagai macam modus operandi yang dilakukan seperti pengadaan barang dan jasa, Perijinan, penyuapan, Pungutan Liar, Penyalahgunaan anggaran, TPPU dan merintangi proses KPK.

“dari modus-modus itu selama ini kasus penyuapan yang paling banyak,”ucap Amir.

Ditempat sama, Kepala Biro Humas BPI Jabar, Agus Chepy Kurniadi menambahkan ke depan kegiatan-kegiatan workshop seperti itu akan dilaksanakan secara rutin terutama untuk memberikan pencerahan dan menggugah kesadaran masyarakat untuk bersama-sama memerangi dan mencegah korupsi yang menjadi penyakit akut bangsa Indonesia.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan