Kandidat Ikon Masa Depan Persib

bandungekspres.co.id, BANDUNG – Winger Persib Bandung Febri Hariyadi jadi salah seorang pemain yang penampilannya mentereng di putaran kedua Torabika Soccer Championship (TSC) 2016. Perannya pun tidak tergantikan di starting line up sejak kembali ditarik dari Diklat Persib.

Dia seakan menjelma jadi idola baru Bobotoh. Apalagi ia merupakan pemain lokal asli binaan Persib. Di usia yang baru 21 tahun, dia sudah menjadi pilar penting tim berjuluk Maung Bandung tersebut.

Kondisi itu berbeda jika dibandingkan dengan para pemain lain yang harus mencicipi bermain di klub lain sebelum bergabung ke Persib. Di antaranya  Atep yang bersinar di Persija Jakarta.

Begitu juga dengan Dedi Kusnandar yang kini kembali ke pangkuan Persib. Dia bahkan sempat bermain untuk beberapa klub yaitu Pelita Jaya, Arema Cronus, Persebaya Surabaya, dan terakhir di Malaysia bersama Sabah FA.

Febri pun digadang-gadang akan menjadi ikon Persib di masa depan. Namanya perlahan disejajarkan dengan ikon Persib berdarah lokal asli Jawa Barat yang saat ini diemban Atep. Sementara sebelum Atep, ikon pemain lokal asli Jawa Barat disematkan pada sosok Eka Ramdani.

Menanggapi namanya yang mulai digadang-gadang jadi ikon Persib berdarah Jawa Barat, Febri ogah terbuai. Dia tidak mau status ikon membuatnya terbebani dan tampil tidak maksimal. Dia bahkan tidak mengedepankan hasratnya menjadi ikon Persib.

”Enggak lah, itu (menjadi ikon) bukan tolok ukur (tujuan) saya sebagai pemain. Intinya saya ingin berkontribusi untuk tim dan memberi pengaruh positif. Tapi saya berusaha agar tidak terlena,” papar Febri diplomatis.

Sementara berkat penampilan apiknya, Febri bahkan menarik minat Sriwijaya FC. Tapi, dia menegaskan komitmennya untuk memprioritaskan Persib sebagai klub tempatnya bermain.

”Saya dikontrak empat tahun oleh Persib. Saya enggak ada pikiran buat main di luar. Apalagi saya orang pribumi, saya lebih mengutamakan main untuk tim kota sendiri,” jelasnya.

Soal banyaknya pujian yang dialamatkan padanya, Febri menanggapinya dengan santai. Ia justru menilai pencapaiannya saat ini baru tahap awal sehingga tidak perlu dipuji berlebihan. ”Ini masih karir awal saya, masih banyak kekurangan dan yang harus dilakukan untuk perbaikan ke depan,” pungkas Febri. (ris/bbs/rie)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan