Revolusi Mental Lebih Konkret

bandungekspres.co.id – Derasnya arus teknologi informasi yang datang dari segala arah belakangan ini merupakan sebuah fenomena yang tidak bisa dibendung oleh siapapun termasuk anak-anak. Sementara pendampingan dari guru maupun orang tua sangat minim untuk dapat memberikan pengawasan terhadap informasi yang diperoleh anak.

Karenanya Dinas Pendidikan mencari sebuah formula dimana teknologi dimanfaatkan  justru untuk kepentingan anak-anak, yakni menyibukkan mereka dengan teknologi dan membuat teknologi sebagai teman dan alat bantu menyelasaikan masalah mereka.

Sekolah digital sendiri merupakan terobosan baru didunia pendidikan, program ini memanfaatkan perkembangan teknologi informasi dalam berbagai aspek sistem pengajaran.  Kelebihan system ini adalah mempermudah proses belajar mengajar karena peserta didik akan mudah mengakses  untuk memperoleh semua bahan ajar ataupun bahan ujian dari dalam satu jaringan. Bukan hanya untuk siswa, gurupun memperoleh banyak manfaat dari program yang satu ini, karena menjadi semakin kreatif dan inovatif.

Untuk beberapa sekolah percontohan khususnya SMP diberikan bantuan berupa 40 tablet dan smart phone, yang bisa menggunakan jaringan wifi disekolah masing-masing. Untuk menunjang ketrampilan sumber daya manusianya, juga dilakukan pelatihan untuk guru-guru pembimbingnya, yakni Diklat pembelajaran sekolah berbasis IT.

Setelah berjalan dibeberapa sekolah, ternyata mendapat respon positif dari masyarakat, bahkan sampai keluar Bandung dan keluar negeri, sehingga banyak kota yang akhirnya ikut mengadopsi system ini. Sekolah digital yang merupakan salah satu perwujudan dari Bandung Smart School (BSC) ini menjadi pioneer awal dalam menciptaan program lainnya, karena tuntutan kebutuhan akan teknologi cangih semakin tinggi sehingga diharuskan mampu menjawab tantangan tersebut.

 

Bandung Masagi

Pendidikan karakter Bandung Masagi yaitu implementasi sebuah model pendidikan karakter berbasis kearifan lokal,yang dirumuskan oleh Dinas Pendidikan Kota Bandung. Yakni merupakan model pendidikan karakter sesuai pandangan hidup budaya Sunda. Kata ‘masagi’ dalam Bahasa Sunda berarti paripurna, kokoh, dan ajeg menuju kesempurnaan.

Bandung Masagi mengandung empat prinsip utama masyarakat Sunda dalam mengamalkan kehidupan, yakni silih asih (kemanusiaan), silih asah(mencerdaskan), silih asuh (mendampingi), dan silih wawangi (mengampaikan hal-hal positif). Keempat prinsip tersebut diwujudkan ke dalam empat program utama, yakni cinta agama, jaga budaya, bela negara, dan cinta lingkungan.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan