Pagar Nusa NU: Minta Penegakan Hukum Tegas

”Ancaman ini tidak bisa dianggap remeh dan sepele. Sehingga tak bisa ditunda-tunda dengan penanganan yang lamban, kalau seperti ini, kemungkinan semua resiko ini akan menjadi nyata. Serta melenyapkan semua kejayaan Nusantara sebagai bangsa yang beradab dan berkarakter,” katanya.

Di bumi Nusantara, tutur Dede, khususnya Pasundan ini, banyak melahirkan mujahid heroik seperti Muhammad Toha dan lainnya. Sehingga, NKRI ini diperjuangan dan dibangun oleh umat Islam, para alim ulama dan yang lainnya, sehingga ketika keadaan seperti ini, segenap pengurus Pencak Silat Pagar Nusa Nahdatul Ulama menilai, diperlukannya penyikapan yang serius, cepat, tepat dan transparan. Dibutuhkan kehadiran negara dan para pemimpin yang peka untuk mencari solusi tegas menyentuh persoalan, sehingga keutuhan negara dan bangsa tidak tergadai oleh kepentingan politik dan demokrasi koorporasi.

”Pagar Nusa menyadari sekali arti kekayaan dan potensi Nusantara dengan segudang harapan cita-cita besar Indonesia. Jika sebagai bangsa kita tak memiliki kedaulatan, kemandirian dan kemerdekaan hakiki. Sehingga, Pagar Nusa mengambil peran penting dalam memulihkan kembali situasi dan kondisi kehidupan berbangsa dan bernegara dalam bingkai Bhineka Tunggal Ika,” tuturnya.

Negara ini didirikan dengan pengorbanan segenap jiwa raga dan harta para pendahulu, lanjut Dede, oleh karena itu, tidak boleh lenyap dari muka bumi hanya karena persoalan kebodohan publik figur yang bersikap buruk, temperamental dan mengintervensi kehidupan akidah Islam kedalam ranah politik kepentingan. Sampai mengakibatkan terkoyaknya sentimen keteguhan keimanan, keislaman, keberagaman dan batas-batas toleransi.

”Saat ini, Pagar Nusa Nahdatul Ulama meminta semua steak holder bangsa dan negara untuk dapat menahan diri. Mengedepankan sikap persatuan dan kesatuan, menjunjung tinggi Pancasila. UUD sebagai pondasi pergeralan kebhinekaan, tali pengikat kehidupan berbangsa dan bernegara dalam menyikapi kasus penistaan terhadap kitab suci Al Quran ini,” katanya.

Dede pun menegaskan, pihaknya juga akan meminta pada Presiden RI Joko Widodo agar bersikap responsif terhadap reaksi dan aspirasi umat Islam Indonesia. Yang menuntut tegaknya hukum dan keadilan serta menjunjung tinggi nilai dan norma kehidupan. Dengan menindak tegas dan tegap melindungi keyakinan beragama yang tidak boleh diintervensi oleh agama lain.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan