Longsor Masih Mengancam

bandungekspres.co.id, BANDUNG – Satu orang tewas dan satu orang lainnya terluka setelah proyek pembangunan Situ Cianjing di Kampung Neglasari RT 03/RW 07, Desa Cibeureum Kecamatan Kertasari Kabupaten Bandung, longsor. Longsor tersebut diduga terjadi karena faktor human error.

Korban tewas diketahui Wiwin, 45, Warga Kampung Neglasari RT.03/07 Desa Cibeureum Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung. Korban merupakan pedagang kopi di Situ Cianjing.

Sementara korban luka, Ayi, 47, warga Kampung Neglasari  RT.01/23  Desa Cibeureum, Kecamatan Kertasari. Dia diketahui sebagai kuli bangunan pembuatan Situ Cianjing.

Danramil Kertasari Kapten Inf Kus Karyono membenarkan insiden tersebut. Menurut dia, Wiwin saat itu sedang berjualan di pinggir tebing proyek pembangunan situ tersebut.

”Saat itu Ayi sedang meminum kopi yang dibuat Wiwin. Namun tanpa disadari oleh keduanya, tiba-tiba terjadi longsor dari tebing. Keduanya tertimbun tanah longsoran,” kata Karyono, kemarin.

Karyono mengungkapkan, kedua korban tersebut berhasil dievakuasi oleh para pekerja dan masyarakat setempat dengan menggunakan alat berat excavator. Ayi langsung dibawa ke RSUD Majalaya untuk mendapatkan perawatan, sedangkan Wiwin meninggal dunia di lokasi kejadian.

”Korban Ayi tertimbun longsoran sampai perut, makanya cepat dievakuasi. Sedangkan Wiwin diketemukan 45 menit setelah kejadian dengan menggunakan excavator,” ungkapnya.

Karyono menjelaskan, tanah di wilayah Kertasari ini labil. Hal ini yang kemudian menjadi penyebab terjadinya longsoran. Bendungan tersebut, kata dia, dibuat untuk melindungi mata air yang berdekatan dengan Situ Cianjing. ”Kejadian ini sudah ditangani Polsek Kertasari,” ujarnya.Sementara itu, Kepala BPBD Kabupaten Bandung Tata Irawan menuturkan, kejadian tersebut merupakan kecelakaan kerja. Sementara warung tenda kopi milik Wiwin pun  terletak bersebelahan dengan tebing.

”Kejadian longsor tersebut di luar dugaan, atau diduga ada kelalaian dalam pelaksanaan pekerjanya, warga sekitar tidak memerhatikan keamanan dan keselamatan kerja. Sebab, kondisi tanah yang labil di sekitar lokasi proyek longsor akibat dari getaran alat berat milik PT Apriando yang berada di sekitar lokasi keajadian,” tuturnya.

Tata menjelaskan, longsoran yang menimpa tenda warung tersebut berasal dari tebing dengan tinggi 20 meter dan panjang 10 meter. ”Kami mengimbau masyarakat untuk lebih waspada terhadap kemungkinan bencana banjir dan longsor di musim hujan ini, apalagi masyarakat Kertasari harus lebih berhati-hati, sebab kontur tanah di sana labil,” paparnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan