Sumpah Pemuda Bangkitkan Semangat Bangsa Indonesia

Rahmat memaparkan, sejarah sangat diperlukan seseorang karena dengan mengenali sejarah kita bisa mengambil setiap hal yang bisa ambil untuk kebaikan. Karena pentingnya sejarah bahkan sejak sekolah dasar kita selalu diajari sejarah untuk mengenal berbagai peristiwa di dunia, baik ekonomi, politik, budaya, sejarah perjuangan pahlawan kita, sejarah perkembangan teknologi, dan sejarah kehidupan manusia. Namun sangat disayangkan dalam perkembangannya di Indonesia sejarah selalu dibelokkan bahkan dikaburkan.

”Intinya, kalau kita mau menjadi bangsa yang besar kita harus bisa menghargai sejarah perjuangan para pejuang terdahulu kita,” jelas Rahmat.

Rahmat berharap, kepada segenap generasi bangsa jangan pernah melupakan perjuangan Jas Merah. Untuk itu, agar generasi penerus bisa menjadi pemimpin yang diharapkan segenap bangsa Indonesia. Menurutnya, program revolusi mental yang terus digelorakan Presiden Joko Widodo sangat baik dan perlu adanya dukungan dari semua pihak. Sebab revolusi mental adalah salah satu konsep yang selalu digelorakan Presiden Joko dalam banyak kampanyenya.

”Elite dan para pemimpin di masyarakat harus menggelorakan semangat revolusi mental itu. Karena bangsa Indonesia harus disadarkan bahwa dirinya bukanlah budak yang sama seperti saat dijajah selama 350 tahun,” tegas Rahmat.

Rahmat menambahkan, sebagai bangsa merdeka, menurut Rahmat seluruh rakyat Indonesia harus lepas dari sifat mental malas, bodoh, dan rendah diri. Oleh karena itu, mengapa harus ada revolusi mental? Yakni, untuk membangkitkan rakyat, bahwa mereka bukan manusia yang rendah, harus punya kebanggaan diri.

”Meski miskin tapi harga diri itu ada. Yang namanya sederhana bukan berarti miskin,” pungkasnya. (dn/fik)


 

Soempah Pemoeda

Pertama :

– Kami Poetra dan Poetri Indonesia Mengakoe Bertoempah Darah Jang Satoe, Tanah Air Indonesia

Kedua :

– Kami Poetra dan Poetri Indonesia, Mengakoe Berbangsa Jang Satoe, Bangsa Indonesia

Ketiga :

– Kami Poetra dan Poetri Indonesia Mengjoenjoeng Bahasa Persatoean, Bahasa Indonesia

Djakarta, 28 Oktober 1928

 

Teks Soempah Pemoeda dibacakan pada waktu Kongres Pemoeda yang diadakan di

Waltervreden (sekarang Jakarta) pada tanggal 27 – 28 Oktober 1928 1928.

Panitia Kongres Pemoeda terdiri dari :

  • Ketua : Soegondo Djojopoespito (PPPI)
  • Wakil Ketua : R.M. Djoko Marsaid (Jong Java)
  • Sekretaris : Mohammad Jamin (Jong Sumateranen Bond)
  • Bendahara : Amir Sjarifuddin (Jong Bataks Bond)
  • Pembantu I : Djohan Mohammad Tjai (Jong Islamieten Bond)
  • Pembantu II : R. Katja Soengkana (Pemoeda Indonesia)
  • Pembantu III : Senduk (Jong Celebes)
  • Pembantu IV : Johanes Leimena (yong Ambon)
  • Pembantu V : Rochjani Soe’oed (Pemoeda Kaoem Betawi)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan