bandungekspres.co.id, LENGKONG – Nuansa pemilihan wali kota (Pilwakot) Bandung mulai terasa hangat. Ketua DPC Partai Gerindra Kota Bandung Edi Haryadi telah menggelar pertemuan dengan pengurus Dewan Pimpinan Cabang dan Pengurus Anak Cabang, serta kader dan simpatisan adalah untuk menyamakan persepsi. ”Menyamakan persepsi agar kita bisa satu kata dalam menjalankan dinamisasi organisasi,” terang Edi di sela syukuran dan sosialisasi kepengurusan DPC Partai Gerindra Kota Bandung yang baru Sabtu (22/10) malam.
Jelang pemilihan wali kota dan wakil wali Kota Bandung 2018 mendatang, eskalasi mulai meningkat diprediksi pada pertengahan 2017. Edi mengaskan, kesempatan untuk kembali mengusung Ridwan Kamil masih melihat perkembangannya. ”Gerindra sepakat mendukung bakal calon wali kota Bandung dengan mengusung calon sendiri. Jadi dengan petahana kita lakukan penjajakan lagi dan menyamakan persepsi dulu,” ujar Edi.
Dalam kepengurusan baru tersebut, Edi Haryadi yang kini menjabat Ketua Komisi A DPRD Kota Bandung, kini menduduki jabatan ketua DPC Partai Gerindra menggantikan Kunkun Yogaswara berdasarkan Surat Keputusan Nomor: 08-137/Kpts/DPP-Gerindra/2016, yang mencabut Surat Keputusan Dewan Pimpinan Pusat Partai Gerakan Indonesia Raya Nomor: 10-0140/Kpts/DPP-Gerindra/2015. Menuurtnya, sesuai mekanisme partai, tetap akan berkomunikasi dengan DPP Gerindra sebelum memutuskan sikap politik dalam Pilwalkot 2018.
Sebab, tujuan DPC itu dalam rangka pemenuhan syarat untuk bisa mengusung calon wali kota dan calon wakil wali kota. Di pentas Pilwalkot Bandung, Partai Gerindra harus berkoalisi dengan partai lain. Karena, Partai Gerindra hanya memiliki 7 kursi dan syarat untuk mengusung calon minimal harus mengantongi 15 persen kursi di DPRD.
”Mendahulukan kader tulen, meski terbuka untuk umum, menjadi jargon Gerindra Kota Bandung,” tandas Edi Haryadi. Sehingga, menuurt dia, partai politik terus bermanuver mencari calon wali kota dan wakil wali kota Bandung, di luar petahana termasuk partai besutan Prabowo Subianto tersebut.
Strategi itu bagian dari menyepakati tidak mendukung calon incumbent Ridwan Kamil sebagai wali kota Bandung periode 2018-2023.
Bila ada partai yang berbeda dengan Partai Gerindra dan masih malu-malu untuk menentukan sikap, partai tersebut mungkin tengah melakukan survei bakal calon yang cocok untuk diusung.