Pecahan roket Falcon 9 Jadi Kajian Lapan

bandungekspres.co.id, SUKAJADI – Pecahan roket Falcon 9 peluncur satelit komunikasi  JCST 16 milik Jepang, yang jatuh di Kabupaten Sumenep, yang menggeger warga pulau Madura, kini diamankan di Kantor Pusat Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) di Bandung.

Kepala LAPAN Prof Dr Thomas Djamaluddin mengatakan, berdasarkan hasil monitor sistem pemantauan Kantor Pusat Sains Antariksa LAPAN, penemuan benda langit yang terjatuh di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, Senin lalu (26/9), terdapat dua benda antariksa. Keduanya, melintas di atas wilayah Pulau Madura, yakni roket Delta 2 PAM-D yang melintas sekitar pukul 06.30 dan roket Falcon 9 yang melintas sekitar pukul 09.30.

”Pecahahan roket bagian atas yang digunakan untuk meluncurkan satelit komunikasi JCST 16,  pada 14 Agustus 2016, lalu diklaim  milik perusahaan transportasi luar angkasa Amerika, Space  Exploration Technologies Corporation (SpaceX) yang diluncurkan oleh Cape Carnaveral Air Force Station, Florida,” papar Thomas, di Kantor Pusat Sains Antariksa LAPAN, kemarin (7/10).

Dari hasil penelusuran, roket Falcon 9 merupakan jenis roket pertama di dunia yang dilengkapi dengan teknologi untuk mendaratkan kembali bagiannya ke permukaan bumi. Sementara itu, benda jatuh antariksa yang ditemukan adalah bagian dari tingkat kedua roket itu.  Thomas memastikan, jatuhnya benda tersebut tidak menimbulkan kerugian yang signifikan bagi masyarakat.

”Hasil identifikasi tim peneliti, beberapa benda tersebar di sejumlah titik. Di antaranya Gili Genteng dan Gili Raja,” tukas Thomas dalam konferensi pers yang disaksikan langsung Director Commercial Sales SpaceX USA Ryan Wilshire.

Meski dinilai tak berbahaya, pihak Lapan masih melakukan identifikasi terhadap sampah antariksa itu lebih lanjut demi keselamatan dan keamanan masyarakat. Makanya, tim investigasi LAPAN bekerja sama dengan BAPETEN lakukan identifikasi dengan mengukur tingkat paparan radiasi nuklir dari benda tersebut.

”Hasil pengukuran menunjukkan bahwa benda tersebut tidak terpapar radiasi nuklir. Kami sudah menyerahkan benda tersebut kepada negara atau perusahaan asalnya,” tandas Thomas.

Seperti diberitakan, warga Sumenep dihebohkan dengan penemuan benda asing yang jatuh dari langit pada Senin (26/9). Empat serpihan itu terdiri dari tiga benda berbentuk tabung yang diberi nama composite overwrapped presized vessel (tabung bahan bakar) dan satu panel terminal power. (edy/rie)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan