Segera Kucurkan Dana Darurat!

bandungekspres.co.id, BANDUNG – Gubernur Jabar Ahmad Heryawan mengatakan, banjir bandang yang terjadi di Garut akibat kerusakan hutan. Hal ini menyebabkan berkurangnya serapan air di hulu dan berdampak kawasan hilir.

Ahmad Heryawan memprediksi, banjir bandang tersebut terjadi karena membludaknya air berasal dari hulu. Menyikapi permasalahan tersebut, pihaknya akan melakukan  pecegahan dalam jangka panjang dengan melakukan penghijauan.

”Saya meminta kepada masyarakat di sekitar lokasi tersebut untuk menghentikan perusakan hutan, penebangan hutan,” tegas pria yang akrab disapa Aher tersebut di usai rapat koordinasi bersama Menpora di The Trans Luxury Hotel, kemarin (21/9).

Aher mengungkapkan, pemerintah provinsi sudah memerintahkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jabar, Badan SAR Nasional (Basarnas) untuk melakukan penanganan sementara dengan mendirikan posko dan memberikan bantuan.

”Mitigasi bencana seperti posko, bantuan sudah mulai dikirimkan sejak tadi malam. Tim SAR sudah mencari korban, sudah menemukan korban juga kalau mitigasi kami bergerak cepat,” ucap Aher.

”Saya akan langsung ke lokasi ke lokasi banjir. Karena masyarakat di sana sangat mengharapkan bentuk dukungan moral,” tambah politisi PKS ini.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Jawa Barat Iwa Karniwa meminta agar Kabupaten Garut dan Sumedang segera mengurus pencairan dana tanggap bencana ke Pemprov Jabar. Menurutnya proses pencairan dana bencana dijanjikan cepat jika pihak Pemda sudah menetapkan status tanggap darurat terutama musibah banjir bandang di Garut.

”Bupati dan Sekda Garut diminta untuk segera mencairkan dana bencana untuk disetujui Gubernur Biro Keuangan Setda,” tegas Iwa.

Iwa memaparkan, berdasarkan laporan Biro Keuangan dana tanggap darurat yang ada di kas Pemprov Jabar mencapai Rp 10 miliar. Namun, jika kebutuhan lebih besar pihaknya akan segera berkoordinasi dengan Biro Keuangan untuk melihat posisi kas. Penetapan status tanggap bencana penting karena menjadi syarat pencairan. ”Agar makin cepat proses pengiriman surat pengajuan pencairan akan langsung diantar langsung oleh kurir tidak melalui pos,” ungkapnya.

Garut Gelap Gulita

Warga Garut juga terpaksa harus menghadapi malam tanpa penerangan. Sebab, banjir bandang tersebut juga menyebabkan padamnya listrik yang dipasok dari enam gardu. Air juga merobohkan empat tiang tegangan menengah (TM), 25 tiang tegangan rendah (TR). ”Total ada pelanggan padam mencapai 1.467 pelanggan. Dan kwh yang sudah diketahui rusak ada sebanyak 40 unit,” kata Suargina, Deputi Manajer Komunikasi dan Bina Lingkungan PT PLN Distribusi Jawa Barat-Banten (DJB), kemarin. ”Total material masih kami hitung. Kami juga mengoptimalkan tim di daerah untuk membantu warga,” tambahnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan