Ratnasih Hilang Membawa Ponsel Pribadinya

bandungekspres.co.id, PADALARANG – Ina Marlina, 39, warga Kampung Sodong, RT 02/15, Desa Kertajaya, Kecamatan Padalarang mengaku telah kehilangan anak perempuannya sejak 15 September 2016. Diketahui anaknya bernama Ratnasih,13, yang saat ini masih duduk di kelas VII Sekolah Menengah Pertama (SMP)  Parahyangan Padalarang. Kasus ini sudah dilaporkan kepada Polsek Padalarang.

Kapolsek Padalarang Kompol Suherman menuturkan, peristiwa ini bermula saat orang tua tidur , Kamis (15/9) sekitar pukul 00.30 WIB lalu. Tiba-tiba anaknya tersebut keluar tanpa ada keterangan. ”Ketika ibu Ina tertidur, tiba-tiba anaknya hilang. Itu laporan yang kami terima,” kata Suherman kepada wartawan di Padalarang, kemarin (20/9).

Sejauh ini, lanjut dia, pihak keluarga telah mencarinya. Bahkan, pihak keluarga korban telah menanyakan kepada keluarga, teman sekolah dan tetangga-tetangganya. Namun, hingga kini tak ada satupun yang mengetahui keberadaan Ratnasih.

”Sudah berkeliling orangtuanya untuk menanyakan keberadaan anaknya. Tapi, belum juga ditemukan,” ujarnya.

Saat meninggalkan rumah, Ratnasih memakai pakaian kaos berwarna hitam, celana levis pendek, dan sepatu warna pink.”Korban juga mambawa handphone nokia miliknya,” ucapnya.

Suherman mengimbau bagi siapa saja yang melihat seorang anak perempuan dengan ciri-ciri yang telah disebutkan, diharapkan segera melaporkan kepada pihak berwajib terdekat.

”Mudah-mudahan ada yang melihat korban dan kita imbau untuk melaporkan kepada pihak kepolisian,” terangnya.

Kasus anak hilang di Kabupaten Bandung Barat bukan pertama kalinya, baru-baru ini dua orang siswi Kelas III SMPN 4 Gununghalu, Kabupaten Bandung Barat. Keduanya diduga diculik oleh seorang pria. Dua orang siswi tersebut bernama Tiara Putri,14, warga Kampung Rawaluyu RT 02/08 Desa Cilangari Kecamatan Gununghalu. Kedua, Laras Wati,14, warga Kampung Bodogol RT 03/15 Desa Bunijaya Kecamatan Gununghalu.

Sementara itu, Bupati Bandung Barat Abubakar mengingatkan kepada seluruh orangtua agar meningkatkan pengawasan terhadap anak-anaknya. Hal ini agar terhindar dari aksi kejahatan seperti penculikan anak.

”Saya baca dari media ada dua siswa dari Gununghalu yang diculik oleh orang tidak dikenal. Tentu saja saya mengimbau agar orangtua lebih memberikan perhatian khusus kepada anak-anaknya,” kata Abubakar.

Oleh karenanya, peran orangtua seperti berangkat dan pulang sekolah harus selalu ditingkatkan pengawasannya. ”Jangan mudah dirayu dan diajak oleh orang-orang yang tidak jelas identitasnya. Pembinaan dari orangtua kepada anak juga harus terus dilakukan,” pungkasnya. (drx/nit)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan