bandungekspres.co.id, PAMEUNGPEUK – Partai Demokrat Kabupaten Bandung menggelar acara bakti sosial di RT 3 RW1, Desa Rancatungku, Kecamatan Pameungpeuk, Kabuaten Bandung kemarin (25/8). Acara yang dihadiri oleh Ketua DPD Partai Demokrat Jabar R. Iwan Sulanjana itu juga dihadiri oleh fraksi Demokrat DPRD Kabupaten Bandung, pengurus DPD Demokrat serta anggota dan simpatisan.
R. Iwan mengatakan, kegiatan tersebut sangat dinantikan oleh masyarakat. ”Kami yakin motto Partai Demokrat, yakni peduli dan memberikan solusi harus benar-benar dilaksanakan. Sebagaimana diamanmatkan oleh DPP Partai Demokrat, bahwa kepedulian dan solusinya terhadap rakyat harus direalisasikan oleh seluruh kader. Ini adalah contoh di mana Desa Rancatungku menjadi salah satu tempat untuk dijadikan ajang bakti sosial kami,” terang Iwan.
Mantan Pangdam III Siliwangi ini mengakui jika popularitas Partai Demokrat mengalami penurunan di pemilu tahun lalu. Untuk itu, katanya, dia menargetkan kemenangan di pemilu tahun 2019.
”Kami bersama jajaran pengurus dan kader ingin masa kejayaan Partai Demokrat kembali terulang di pemilu tahun 2019. Dengan adanya kepedulian serta solusi yang diberikan Partai Demokrat menjadi salah satu bekal untuk meningkatkan kembali perolehan suara di pemilu mendatang,” ujar Iwan.
Sementara itu, Sekretaris DPC Partai Demokrat Kabupaten Bandung H Endang SH menjelaskan, kegiatan bakti sosial di Desa Rancatungku merupakan salah satu basisnya. Selain itu, kegiatan dilaksanakan karena di desa tersebut sangat membutuhkan air bersih. Bahkan kegiatan tersebut juga untuk menamnpung aspirasi masyarakat setempat.
”Lokasi ini dijadikan sasaran bakti sosial kami dalam memberikan air bersih secara gratis dan pengasapan atau fogging anti nyamuk DBD,” ungkap Ketua Fraksi Partai Demokrat itu.
Hanifah, warga RT 3 RW 1, Desa Rancatungku menyampaikan aspirasi terkait dengan kebutuhan air bersih. Desa tersebut merupakan pengguna air di saluran irigasi itu.
”Warga kami merupakan warga yang membutuhkan air bersih. Selama ini kami mandi cuci dan kakus menggunakan air irigasi ini. Padahal kalau dilihat dari sisi kesehatan, air ini tidaklah layak untuk dijadikan MCK. Kami mohon bantuan para anggota dewan yang hadir di acara ini untuk kemudian dapat direalisaikan,” pinta Hanifah.