Merintis Kampung Seni untuk Destinasi Wisata

bandungekspres.co.id, LEMBANG – Sebanyak 16 seniman yang tinggal di sekitar Kampung Pagersari, Desa Pagerwangi, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, merintis kampung seni di lingkungan tempat tinggal mereka. Nama Desa Seni Cilanguk dipilih karena dulu Kampung Pagersari bernama Kampung Cilanguk.

”Gagasan ini muncul dari beberapa seniman yang tinggal di sini. Termasuk saya, awalnya itu ada lima seniman,” kata seniman patung Ali Robin di studio miliknya, RT 4 RW 8, Kampung Pagersari, belum lama ini.

Dengan didirikan kampung seni ini, pihaknya ingin membangun kampung yang berbudaya. Kebetulan, saat ini seniman yang bermukim bertambah hingga 16 orang.

Menurut dia, Desa Seni Cilanguk merepresentasikan suatu kawasan yang biasa digunakan sebagai lokasi kegiatan seni dan budaya. Namun sekaligus dapat memberdayakan masyarakat sekitar untuk turut memperoleh keuntungan ekonomi. Konsep itu mirip dengan gagasan Jatiwangi Art Factory di Desa Jatisura, Majalengka.

”Untuk penduduk sekitar, mungkin lebih kepada applied art atau seni pakai,” ungkapnya.

Misalnya, pembuatan keramik atau barang bernilai seni dari kemasan bekas. Sebagai seniman, dituntut untuk tetap berkarya dan mengenalkannya kepada masyarakat. Ke 16 seniman ini ada yang dari seni patung, keramik, desain grafis, seni lukis, desain komunikasi visual, desain interior, dan lain-lain.

Ali menilai, gagasan desa seni berbeda dengan desa wisata, meski desa seni secara otomatis dapat menarik minat wisatawan juga. ”Kalau membangun desa wisata, memang banyak dikunjungi orang, tetapi yang dipikirkan hanya jualan. Kalau desa seni, jadinya enduduk dibikin berbudaya dulu, baru muncul pariwisata dengan sendirinya,” jelasnya.

Sebagai langkah awal, terang dia, para seniman telah membeli suatu mata air supaya digunakan untuk kepentingan bersama oleh masyarakat sekitar. Mata air yang berada di RT 2 RW 8 itu dulu dimiliki secara pribadi, sehingga sempat menimbulkan kecemburuan pada masyarakat yang tidak kebagian air bersih.

”Paling enggak, masyarakat mengenal dan mengetahui, bahwa seniman ini memiliki kepedulian sosial,” ucapnya.

Dia mencatat sejumlah seniman juga berbaur dengan masyarakat. Diantaranya, Seniman Nia Gautama dan Adikara Rachman. Serta terdapat beberapa orang dosen Universitas Trisakti yang akan membuat program untuk pelajar dari mulai tingkat SMP ke atas.

Tinggalkan Balasan