bandungekspres.co.id, BANDUNG – Dunia baca Provinsi Jawa Barat (Jabar) menggelora. Serentetan prestasi diterima Badan Perpustakaan dan Kearsipan Daerah (Bapusipda) Jabar karena kiprahnya sebagai perpustakaan umum mendorong minat baca masyarakat. Memberi makna istmewa di Hari Ulang Tahun ke 71 Kemerdekaan RI dan Provinsi Jabar.
Terbaru, Bapusipda Jabar menjadi Juara 1 dalam pemilihan Lembaga Kearsipan Daerah Provinsi Terbaik Nasional Tahun 2016 Wilayah II dari Arsip Nasional Republik Indonsia, pada 17 Agustus 2016. Selain itu, bapusipda diberi kesempatan MPR RI, sebagai satu-satunya perpustakaan umum provinsi di Indonesia yang ikut pameran perpustakaan di Gedung DPR/MPR RI, menyambut HUT ke 71 Kemerdekaan RI pada 15-18 Agustus 2016. Dilanjutkan dengan kerja sama program untuk keduanya. Di kesempatan pameran itu Perpustakaan Umum DKI Jakarta diundang karena tuan rumah, bersama perpustakaan sejumlah kementerian.
Sebelumnya, bapusipda juga menerima penghargaan Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (Sinovik) Top 99 tahun 2016, dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi tahun.
Kepala Bapusipda Jabar Dr Hj Nenny Kencanawati MSi menjelaskan, serangkaian prestasi yang diraih bapusipda merupakan buah kerja seluruh personel di organisasi perangkat daerah (OPD) yang dipimpinnya. Hasil kesamaan langkah mempersembahkan wajah baru layanan perpustakaan umum dan kearsipan bagi masyarakat. Terlebih di Hari Kemerdekaan dan HUT Jabar tahun ini, bapusipda punya spirit kuat membudayakan Jabar Gerakan Membaca Buku (Ge Ma Ku), berawal dari keluarga untuk membangun generasi cerdas dan berkualitas di masa depan.
’Dengan Gemaku kita ingin memperkuat budaya baca di Jabar melalui berbagai kegiatan inovatif di masyarakat,’’ ujar dia belum lama ini di kantornya, Jalan Kawaluyaan, Kota Bandung.
Ketika Jabar Ge Ma Ku itu terlaksana dan berhasil, dirinya yakin Jabar bisa memberi kontribusi pada angka minat baca secara nasional. Sebab, jumlah penduduk Provinsi Jabar terbesar di tanah air. Diperkuat dengan kajian yang akan dilakukan tahun ini, bersama seluruh elemen terkait perpustakaan, termasuk perguruan tinggi, untuk melihat minat baca masyarakat. Tahapannya sedang disiapkan. Begitupun dengan kriteria. Semakin lengkah setelah hadirnya Netty Prasetyani Heryawan sebagai Bunda Literasi Jabar.