’Target kami, minat baca Jabar memberi kontribusi 60 persen secara nasional,’’ terang dia.
Menurut PNS yang telah 31 tahun mengabdi itu, berbagai upaya mendorong minat baca dilakukan, dipicu keinginan memaknai kehadiran perpustakaan bukan sebagai tempat tumpukan buku semata. Tapi, lebih dari itu atau plus. Menjadikan perpustakaan sebagai rumah kedua. Khususnya bagi anak-anak. Karena itu, peran orang tua diharapkan dalam keluarga untuk dapat lebih sering bercerita kisah-kisah keteladanan dan keberhasilan. Sumbernya dari buku, yang bisa didapat dari manapun. Termasuk perustakaan. Hal ini salah satunya terlihat dalam kerja sama yang akan dijalin dengan organisasi Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK). Dengan beberapa kegiatan di antaranya adalah lomba story telling.
’’Kita ingin terlebih dahulu menyentuh keluarga. Khususnya ibu, harus hadir di tengah-tengah keluarga. Kita (bapusipda) fasilitasi buku-bukunya (bacaanya). Ibu-ibu PKK yang menggetoktularkan kepada ibu-ibu lain,’’ papar dia.
Nantinya, kata dia, ketika kerja sama dengan PKK berjalan, akan ada satu kampung yang bakal jadi contoh. Lalu diberi identitas kampungnya. Misal, sebelumnya pernah ada kampung mengeja. Dengan begitu, gerakan masif Ge Ma Ku dapat terwujud. Didukung dengan kerja bersama dan tahapan-tahapannya.
Pembudayaan Ge Ma Ku, tambah dia, selaras dengan slogan Love, Literasi, Library atau cinta literasi dan perpustaakaan bapusipda. Dengan harapan, perpustakaan memberi sentuhan yang berbeda dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. ’’Ingin menciptakan perpustakaan jangan dipandang sebelah mata,’’ ucap dia. (hen)
Merasakan Getaran-Getaran Khusus
DUNIA baca bagi Kepala Bapusipda Jabar Dr Hj Nenny Kencanawati MSi bukan hal baru. Meyandang gelar doktor, membuat perempuan berkacamata ini mutlak dekat dengan buku untuk melepas dahaga keilmuan. Tergerak dari pemikiran membaca merupakan kebutuhan. Oleh sebab itu, rasanya seperti anugerah ketika Gubernur Jabar Dr (HC) H Ahmad Heryawan Lc MSi mengamanatkan dia memimpin Bapusipda Jabar.
