Lambung Arya Dikecilkan

Alma mengungkapkan, Arya memiliki keinginan yang kuat dari anak tersebut ingin melanjutkan sekolah. Pihaknya langsung berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat untuk bisa menghadirkan guru ke rumah sakit.

Bahkan pihaknya juga akan mengundang teman-teman Arya untuk datang berkunjung dan bisa bermain bersama di rumah sakit. ”Ini kami lakukan karena untuk menjaga perkembangan mental Arya agar tidak merasa terasing dengan kondisinya saat ini,” ungkap Alma.

Diberitakan sebelumnya, Arya Permana, 10, bocah terberat kedua di dunia dari Kabupaten Karawang dirujuk ke RS Hasan Sadikin Bandung, kemarin (11/7). Kasus Arya merupakan kali pertama ditangani RSHS.

Untuk diketahui, Arya memiliki berat 198,5 kilogram. Selama menjalani perawatan di RSHS, bocah yang kini putus sekolah karena kegemukan itu ditangani 13 tim medis terdiri atas dokter ahli gizi, kejiwaan serta dokter spesialis.

Sementara itu, orang tua Arya, Ade Somantri, 45, mengaku, saat kelahiran anak keduanya ini kandungan ataupun berat badan anaknya normal. Kelainan yang ada pada anaknya ini terlihat pada usia 8 tahun. Saat itu berat badan Arya naik dengan pesat hingga menginjak usia 10 tahun baru disadari kalau berat badan anaknya ini tidak normal seperti anak-anak lain seusianya.

”Saat lahir berat badan Arya normal hanya 3,8 kilo,” tandasnya.

Sebelumnya Ade memang sempat khawatir anaknya meninggal karena kegemukan. Arya juga tidak hanya menjadi sorotan media nasional, Arya kini menjadi sorotan dunia. Sejumlah media internasional seperti The Telegraph, Mirror, Daily Mail Online, Metro UK, menyebut Arya sebagai ”the world’s fattest child” atau bocah tergemuk di dunia. (dn/rie)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan