Pada saat yang sama dia menilai orang lain sebagai sangat baik, sangat pandai, lebih tampan atau cantik, dan lebih pantas untuk sesuatu hal. Oleh sebab itu, orang yang salah menilai diri cenderung merasa minder, tidak mampu, dan tidak percaya diri. Selain berbeda dengan rendah diri, sikap tawadu adalah kebalikan dengan sikap sombong.
Berperilaku tawadhu dalam keseharian sebagai sikap baik, sikap tawadu tentu juga membawa akibat baik. Hal ini disampaikan oleh Rasulullah saw dalam salah satu hadisnya yang diriwayatkan oleh Baihaqi yang artinya,
”Barang siapa bersikap tawadu sebab mencari ridha Allah Swt. Allah akan meninggikan derajatnya. Dia akan menganggap dirinya tiada berharga namun dalam pandangan orang lain dia sangat terhormat. Sebaliknya, barang siapa menyombongkan diri, Allah akan menghinakan dirinya. Dia menganggap dirinya terhormat padahal dalam pandangan orang lain dia sangat hina”
Tawadu adalah perilaku terpuji yang wajib diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Tawadu akan muncul dengan membiasakan perilaku-perilaku terpuji. Di antara perilaku terpuji yang dapat menimbulkan tawadu sebagai berikut. Menyadari bahwa setiap manusia mempunyai kelebihan. Merasa cukup dengan karunia Allah Swt. Menyadari bahwa hanya Allah Swt. yang pantas untuk sombong. Menyadari kelemahan manusia. Tawadu adalah sikap yang mulia. Pada dasarnya setiap orang dapat mempunyai sikap ini jika dia ingin. Meskipun begitu, sikap rendah hati kadang memperoleh tantangan sehingga tenggelam oleh sikap jelek semisal sombong dan iri hati. Oleh sebab itu, kita perlu berusaha untuk mempraktikkan sikap tawadu dalam kehidupan sehari-hari. (yan/rie)