GBLA Tak Kalah dari Barcelona

bandungekspres.co.id,  BANDUNG – Hasil peninjauan langsung progres perbaikan Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) memberi harapan baru. Sebab, GBLA berkesempatan menjadi tempat penyelenggaraan pembukaan dan penutupan PON XIX/2016 September mendatang. Syaratnya, Ketua Umum Panitia Besar (PB) PON lebih cepat mengambil keputusan.

”Tinggal dari pihak PB PON dan Pemprov Jabar segera  mengambil keputusan. Stadion bisa digunakan untuk pembukaan atau penutupan,” tutur Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, kemarin (2/6).

Pria yang akrab disapa Emil tersebut optimistis GBLA bisa digunakan usai melakukan peninjauan, kemarin. Menurut dia, secara teknis struktur bangunan Stadion GBLA sangat aman jika dipenuhi penonton.

Salah satu alasannya, mengacu pada hasil progres uji beban dari mesin data logger yang dilakukan oleh Tim ahli bentukan Bareskrim Mabes Polri. Untuk diketahui, tim tersebut terdiri atas berbagai bidang ilmu: struktur, mekanika tanah, arsitektur, sistem drainase, dan konstruksi

Kesimpulannya, kata Emil, secara teknis bagunan GBLA aman. Dengan hasil itu juga bisa dijadikan jawaban pertanyaan  Bareskrim apakah GBLA aman jika digunakan dibebani berat tertentu. Teknisnya, saat pengujian tim Puslitbangkim melakukan uji dengan dibebani dua tiga kali lipat dari daya tahannya. Bagunan pun, terbukti kokoh masih jauh diambang batas yang menghawatirkan.

Alhamdulillah berita baiknya, pertama kecepatan memperbaiki oleh kontraktor ternyata dua kali lipat dari target harusnya hari ini 19 persen. Perhari ini, sekarang sudah mencapai 48 persen, jika dengan kontraktor kerja keras kita bisa menghemat satu bulan waktu dari jatah tiga bulan yang kita siapkan untuk perbaikan,” papar Emil.

Kabar baik kedua, kata dia, hasil tes beban. Emil mengatakan, tribun GBLA disimulasikan dibebani 5,4 ton benda padat. Beban tersebut disimulasikan seolah-olah tribun diisi manusia 500 kilo gram per meter persegi.

”Walaupun berat tiga kali lipat dari normal manusia,  per meternya ternyata tidak menyebabkan ‘lendut’ (melengkung, Red) ukurannya 1,19 mili meter. Padahal dari teori mekanik sipilnya lendutan itu diizinkan 7,5 mili meter,” papar Emil merinci.

Terkait tribun penonton, Emil menegaskan, walaupun diberi beban tiga kali lipat beban manusia normal lendutannya masih kecil. Artinya, sangat aman dengan beban melebihi manusia normal per meter perseginya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan