Aher Bersihkan Citarum, Revitalisasi Libatkan Ribuan Anggota TNI dan Komunitas

”Program ini akan terus dilakukan sampai masyarakat memiliki budaya air bersih dengan tidak mencemari sungai Citarum. Jika target budaya air bersih ini belum terbentuk pada akhir tahun ini, program ini akan dilanjutkan dengan lebih intensif tahun depan,” paparnya.

Sementara itu, Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Hadi Prasojo menuturkan, pihaknya menerjunkan 3.000 personel TNI untuk melaksanakan kegiatan pencanangan Citarum Bestari. Teknisnya, mereka ditugaskan di 18 titik dari hulu sampai hilir Sungai Citarum.

”Sungai Citarum ini menyangkut kepentingan orang banyak. Makanya, TNI turun tangan. Kegiatan ini akan dilaksanakan secara berkelanjutan untuk membuat sungai Citarum terbebas dari sampah dan limbah,” tutur Hadi.

Menurut Pangdam, setiap anggota yang dilibatkan akan melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk tidak membuang sampah atau limbah ke sungai. Selain itu, mereka juga akan membuat gerobak dan tempat penampungan sampah, dengan bekerja sama dengan masyarakat dan mahasiswa.

”Dengan kata lain, semua elemen terlibat dan saling bersinergi memelihara kebersihan sungai Citarum,” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Jawa Barat Anang Sudarna memberi tanggapan terhadap Ketidakhadiran Wali Kota Bandung Ridwan Kamil dalam pencanangan Citarum Bestari. ”Sangat disayangkan jika kepala daerah Kota Bandung tidak hadir dalam agenda ini. Padahal, persoalan lingkungan, khususnya Citarum, harus diselesaikan secara bersama-sama, termasuk Pemerintahan Kota Bandung,” papar Anang.

”Sebab, warga Kota Bandung juga ikut berkontribusi menyumbangkan sampah ke sungai Citarum,” tambahnya.

Sementara itu, Ketua RW 11 Kampung Bojong Suren Kelurahan Pasawahan, Dayeuhkolot Aep Supriatna mengatakan, program Citarum Bestari tersebut menuai berbagai opini dari masyarakat. Warga berharap pencanangan Citarum Bestari yang berisi kegiatan pembersihan sungai tidak hanya menjadi agenda seremonial. ”Saya berharapa, kegiatan ini, tidak hanya seremonial, tapi harus terus berjalan,” katanya.

Menurut Aep, warga setempat tentu sangat mendukung upaya pemerintah untuk membersihkan kembali sungai Citarum. Dia pun mengakui, penyebab sungai Citarum kotor tentu ulah manusia. Sehingga, mau tidak mau, manusia jugalah yang harus bertanggung jawab.

”Yang jelas, kami selaku warga, siap berpartisipasi, dengan tidak membuang sampah ke sungai. Masyarakat memang harus diajak seperti ini. Kalau enggak diajak, kapan lagi,” ucapnya. (yul/rie)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan