Kehadiran Biksu dalam Setiap Laga Leicester City

”Yang dapat kami lakukan hanyalah menawarkan dukungan secara spiritual. Kami meyakini bahwa kami bisa membantu pemain dalam menjaga kesehatannya, membantu mereka menghindari cedera, dan menjaga fokusnya. Tapi semua kembali kepada mereka sendiri, mereka harus tetap bermain bagus,” lanjutnya.

Bahkan, demi melengkapi bantuan spiritual para biksu sejak musim lalu salah satu ruang di King Power Stadium dijadikan seperti layaknya kuil kecil. Kalau tidak melihat laga Leicester, biksu-biksu itu biasa berkumpul di kuil kecil itu. ”Tetapi, dari tempat ini kami bisa merasakan getaran-getaran di luar sana,” sebut biksu Budha berusia 64 tahun itu.

Terpisah, Alex Hylton yang pernah jadi Personal Matchday Assistant Leicester di musim lalu itu mengungkap fakta menarik. Sebagai seorang penganut Budha yang taat, Srivaddhanaprabha tidak membiarkan kuil kecil itu hanya menjadi persinggahan untuk para biksunya.

Mr Vichai, begitu Hylton memanggil mantan bosnya tersebut, juga kerap berdoa di kuil kecil tersebut 45 menit sebelum laga dimulai. ”Dia memang orang yang taat. Di musim lalu, orang banyak yang keheranan dengan banyaknya biksu di sini. Tetapi saat ini, itu jadi hal yang normal,” kenangnya.

Diketahui, para biksu itu didatangkan dari sebuah kuil Budha di Distrik Bangkok Chinatown. Di tempat itu Mr Vichai biasa beribadah. Begitu pentingnya peran biksu itu, Mr Vichai pun memberinya fasilitas yang wah. Salah satunya dijemput dengan pesawat pribadi dari Bangkok dan landing di Southend Airport, Essex.

Associated Press melaporkan, sejak sebelum laga melawan Manchester United di Old Trafford, Minggu malam kemarin WIB (1/5), hingga hari Selasa pagi kemarin WIB (3/5), banyak orang-orang yang mengenakan jersey Leicester mendatangi Kuil Buddha Emas (Golden Buddha). Di sana, mereka datang untuk mendoakan Leicester. (ren/ham/vil)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan