Dongeng Terhebat Sang Serigala

bandungekspres.co.id – Suara dari ujung telepon malam itu seakan menyayat hati Guus Hiddink. Bukan nada yang penuh keceriaan sebagaimana seseorang merayakan kemenangannya. Melainkan suara sedikit bergetar layaknya orang yang sedang dilanda kesedihan. Suara itu, suara dari Claudio Ranieri.

Sambungan telepon itu terjadi beberapa menit usai Hiddink bersama Chelsea-nya menuntaskan perlawanan Tottenham Hotspur dengan skor 2-2, Selasa dini hari kemarin WIB (3/5). Hasil di Stamford Bridge, London, itulah yang membuat Ranieri tidak dapat menahan emosinya.

Chelsea membantu Leicester City mencatatkan juara Premier League pertamanya dalam 132 tahun sejarah klub berjuluk The Foxes itu. Chelsea pulalah yang memberikan kado manis untuk mantan pelatihnya itu dengan gelar juara kompetisi domestik pertama sepanjang tiga dekade karir melatihnya. ’’Dia bahkan sampai lima kali mengucapkan terima kasih. Terutama terkait dengan apa yang kami lakukan sepanjang babak kedua. Tidak lupa, saya memberinya ungkapan selamat sudah menjadi juara Premier League. Dia layak mendapatkannya,’’ ujar Hiddink, dikutip dari ESPN.

Ranieri beruntung masih bisa menyaksikan duel derby London itu. Karena, tidak seperti perkiraan Ranieri sebelumnya, pesawat jet Gulfstream G650 yang membawanya dari Roma, Italia, mendarat di East Midlands Airport, pada pukul 7 malam. Atau sejam sebelum laga berlangsung.

Karena itulah Ranieri bisa menyaksikan detik demi detik, menit demi menit yang mengubah citranya dari Tuan Runner Up menjadi sosok Tuan Juara. Tutto Mercato pun sampai mengungkap bahwa Ranieri merayakan gol penyama dari Eden Hazard di menit 83 yang membuyarkan kemenangan Spurs.

Sekaligus mengakhiri detik-detik penantiannya. ’’Saya sangat, sangat berbahagia saat ini. Andai saja saya mendapatkan gelar juara ini di awal karir saya, sekarang pasti saya melupakannya. Tidak seperti saat ini, saya orang yang sangat sangat tua, dan saya bisa merasa jauh lebih baik,’’ tuturnya, sebagaimana dikutip dari Daily Mail.

Ranieri mengakui emosinya dalam level yang tertinggi. Keputusannya terbang ke Roma untuk merayakan pesta ulang tahun ke-96 ibundanya, Renata, setelah tertahan 1-1 di Old Trafford atas tuan rumah Manchester United pada Minggu lalu (1/5) tidak mampu mengurangi emosionalnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan