Peran Ulama Menangkal Radikalisme

bandungekspres.co.id– Untuk menangkal masuknya

serta menciptakan kondusivitas di Kabupaten Bandung Barat, Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik mengundang tokoh agama, ulama, umara, serta para penegak hukum dalam menyatukan visi dalam ciptakan kekondusifan daerah.

Hal tersebut terungkap dalam diskusi panel yang melibatkan tokoh ulama, organisasi masyarakat, kepemudaan dan Pemkab Bandung Barat. Berbagai elemen diminta untuk bersinergi dengan pemerintah daerah dalam menepis gerakan radikal dan terorisme. Hadir dalam acara tersebut Bupati Bandung Barat Abubakar, Wakil Bupati Bandung Barat Yayat T. Soemitra dan Dandim 0609 Kabupaten Bandung Letnan Kolonel Kav. Leonard Ginting.

Kepala Kesbangpol Kabupaten Bandung Barat Iing Solihin menuturkan, pertemuan ini untuk menciptakan kondusivitas dari masuknya kelompok radikalisme yang setiap saat harus diantisipasi. ’’Dengan peran ulama dalam hal ini sangat penting karena menjadi tokoh masyarakat. Selain itu, kultur masyarakat di daerah yang agamis membuat ulama memiliki peran penting,’’ ujar Iing, di Lembang, kemarin.

Menurut Iing, baru-baru ini terungkap ada anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) yang berdomisili di Padalarang. Warga tersebut kini sudah diamankan dan rencananya akan dikembalikan ke kampung halamannya di Lampung. Sinergi ulama, tokoh masyarakat, dan organisasi lainnya dengan pemkab, menurut Iing, dibutuhkan untuk mengantisipasi hal serupa.

Lebih jauh Iing menjelaskan, pihaknya juga selain berkoordinasi dengan aparat di masing-amsing wilayah, koordinasi dengan RT/RW juga terus dilakukan. Hal ini penting lantaran perlu adanya laporan dari masing-masing wilayah ketika menemukan adaya paham radikalisme yang masuk atau menyimpang. ’’Kita deteksi hingga koordinasi dengan RT/RW di seluruh Kabupaten Bandung Barat,’’ paparnya.

Disinggung kecamatan mana yang berpotensi masuknya paham radikalisme, Iing mengaku, seluruh kecamatan menjadi atisipasi pihaknya untuk menangkal masuknya paham radikalisme tersebut. ’’Selama ini semua kecamatan sama diantisipasi. Kami berharap di sini tidak ada faham-faham seperti itu,’’ ujarnya.

Sementara itu, salah seorang warga Lembang, Andri Gunawan menilai langkah yang diambil oleh Kesbangpol dengan melakukan antisipasi seperti itu merupakan hal yang luar biasa dan patut diapresiasi. Sebab, kata dia, lebih baik melakukan deteksi dini sebelum nanti kecolongan dengan masuknya paham-paham yang menyesatkan masyarakat. ’’Apalagi kalau kecolongan dengan masuknya para teroris ke sini. Itu sangat berbahaya,’’ katanya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan