Bukan Berasa Laga Besar

Lalu angka rata-rata shots on target United serta Chelsea ada di bawah Southampton maupun West Ham. Padahal notabene kedua tim tersebut adalah tim medioker.

Rata-rata shots on target United adalah 3,7 kali. Sedang Chelsea 4,2 kali. Bandingkan dengan Southampton yang sampai di angka 4,5 kali serta West Ham 4,6 kali.

Akan tetapi bila berbicara rata-rata persentase ball possesion per laga United dan Chelsea adalah dua yang terbaik. United dengan rata-rata 55,8 persen atau yang tertinggi diantara semua tim Premier League. Sementara Chelsea 54,5 persen.

Menurut pandit The Guardian Michael Cox pada laga kemarin sebetulnya United lebih layak memenangi pertandingan. The Red Devils, julukan United, mengalami kemajuan yang cukup signifikan dari segi permainan.

Adalah bek kiri muda United Cameron Borthwick-Jackson yang membuat United begitu dominan di sisi kiri. Bek kanan Chelsea Branislav Ivanovic dibikin kalang kabut mengejar Borthwick-Jackson tersebut.

“Bermain melebar sebenarnya bukan jadi kerangka permainan ala Van Gaal. Kerja sama (Anthony) Martial dan Borthwick-Jackson membuat sisi kiri United sangat hidup,” tulis Cox.

Dan benar saja, persentase serangan United dari sisi kiri mencapai 41 persen. Lalu dari kanan 35 persen. Dan sisanya baru dari bagian tengah.

Sementara itu, tactician Chelsea Guus Hiddink mengakui jika timnya kecolongan gol Lingard pada pertengahan babak kedua. Namun beruntung mereka punya Diego Costa.

Mantan pelatih timnas Belanda itu juga menuturkan jika timnya sebenarnya layak mendapat hadiah penalti. Di babak pertama bek United Daley Blind menghalau sepakan John Terry dengan lengannya.

“Kesalahan kami terjadi pada 20 menit babak kedua dimana kami terlalu memberikan ruang buat para pemain United berkuasa. Akan tetapi hasil imbang ini menjadi modal untuk terus menaiki papan klasemen,” tambah Hiddink.

Di laga selanjutnya Chelsea akan bertemu dengan Newcastle United (14/2). Sedang United bertemu Sunderland (13/2). (dra/vil)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan