Penanganan Banjir Harus Terprogram

[tie_list type=”minus”]Kabel Disinyalir Sumber Meluapnya Air[/tie_list]

bandungekspres.co.id– Penanganan banjir Gedebage harus simultan. Pihak terkait harus teliti membuat kajian sumber masalah. Pasalnya, fakta di lapangan menunjukkan ada indikasi sedimentasi yang berasal dari pembuangan limbah.

Guna buktikan sumber masalah, perlu penelusuran lebih jauh. Misalnya, dengan menyusuri sepanjang aliran sungai. Sehingga, akan ada data pendukung yang bisa dipertanggungjawabkan. Apa penyebab banjir Gedebage. Baik Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah, Biro Perekonomian Provinsi Jawa Barat bersama Balai Besar Wilayah Sungai Citarum, belum dapat menarik kesimpulan. Rata-rata menduga ada buangan limbah yang sebabkan aliran sungai tersumbat, yang menjadi salah satu penyebab masalah banjir Gedebage.

Secara kewilayahan, banjir berada di wilayah hukum Kecamatan Cinambo dan Panyileukan. Namun, Jalan Soekarno Hatta, terdampak banjir merupakan jalan milik negara. Maka, penyelesaiannya harus melalui pemerintah provinsi yang nota bene kepanjangan pemerintah pusat.

Pendangkalan Sungai Cipamulihan, yang letaknya persis di samping kawasan Pasar Gedebage, menjadi satu dari banyak faktor indikasi banjir cileuncang Gedebage. Tetapi, di samping sungai, ada sumber banjir lain yang kasat mata. ’’Limpahan air dari kawasan Pasar Gedebage dan Lingkungan Industri Kecil (LIK), turut menumbang banjir. Terparas banjir di Gedebage, meninpa Jalan Rumah Sakit. Itu, sebabkan kelumpuhan arus lalu lintas,’’ imbuh Camat Panyileukan Uum Sumiati, kemarin.

Genangan air Gedebage terdampak banjir, selalu membutuhkan waktu lama untuk surut apalagi kembali normal. Namun, pada inspeksi mendadak, kemarin Kepala Bagian Biro Perekonomian Provinsi Jawa Barat Suli Yanti, tak mau berkomentar. Sedang perwakilan BPLHD Provinsi Jawa Barat Eti, dengan gigih tanpa kenal lelah terus mengumpulkan data-data. Dia, menduga ada limbah yang dibuang ke Sungai Cipamulihan. Pasalnya, ada partikel-partikel keras yang tidak terurai. ’’Atas kecurigaannya itu, sampel air dan partikel dibawa guna penyelidikan lebih lanjut,’’ tukas Eti.

Sementara itu, hasil pengamatan ada kabel-kabel yang terbentang di aliran sungai dan kolong jembatan Sungai Cipamulihan yang disinyalir jadi sumber meluapnya air di kawasan Gedebege. Tetapi, pihak-pihak yang bertanggung jawab atas keberadaan kabel itu tidak hadir. Padahal, kehadirannya sangat penting. ’’Kita ingin mencari solusi agar kabel-kabel itu dapat dipindahkan atau ditanam ke tanah,’’ tutur Uun, usai sidak lapangan.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan