Reshuffle Kian Kencang

Anggota kabinet lain yang disebut-sebut bakal dilengserkan adalah Jaksa Agung M. Prasetyo. Selain karena beberapa kali dinilai membuat gaduh dalam penegakan hukum, Prasetyo juga dinilai kurang berhasil mereformasi institusi Kejaksaan. Salah satu kandidat kuat calon penggantinya adalah Hamdan Zoelva, mantan ketua Mahkamah Konstitusi (MK). Menurut informasi dari kalangan politisi, usai mundur dari MK, Hamdan banyak didekati agar aktif lagi di Parpol, namun menolak karena kemungkinan bakal masuk kabinet.

Beberapa nama lain yang disorot karena kinerjanya dinilai kurang memuaskan di antaranya adalah Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi M. Nasir, Menteri Pariwisata Arief Yahya, Menteri Koperasi dan UKM Puspayoga, serta Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Siti Nurbaya Bakar.

Sementara itu, Menhub Jonan saat ditemui di Bandara Internasional Juanda, tidak mau ambil pusing dengan isu tersebut. Jonan mengatakan, isu dirinya terkena reshuffle berdasar rekomendasi Partai Amanat Nasional (PAN). Rekomendasi itu tidak akan berpengaruh apapun. Sebab, presiden yang sekarang tidak berasal dari PAN. ’’Kecuali jika presidennya dari partai itu (PAN, Red),’’ katanya.

Keputusan mengangkat dan memberhentikan menteri berada di tangan presiden. Karena itu, Jonan memilih menunggu keputusan presiden. Selama belum ada kebijakan apapun, dirinya tetap melaksanakan tugas sesuai yang diamanatkan presiden kepadanya. ’’Itu prinsip yang saya emban,’’ ucapnya.

Meski begitu, Jonan mengaku tidak masalah jika kenyataannya nanti dia harus di-reshuffle. Dia bersikap profesional, ketika ditunjuk menjadi menteri, tanggung jawab dilaksanakan sebaik mungkin. Sebaliknya, ketika diganti, itu sudah menjadi kewenangan presiden. ’’Saya tidak ada masalah,’’ ucap dia. (owi/dyn/byu/rie)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan